Jurnal Teknik Pengairan (May 2017)

IbM Pompa Hydram (Hydraulic Ram) Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

  • Runi Asmaranto,
  • Denny Widhiyanuriyawan,
  • M. Ruslin Anwar

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2017.008.01.12
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1
pp. 124 – 129

Abstract

Read online

Desa Gunungronggo terletak di Kecamatan Tajinan dimana desa ini berjarak sekitar 15 KM arah timur Kota Malang. Wilayah ini berada di lereng Gunung Buring, secara topografi wilayah desa ini didominasi oleh perbukitan dengan kelerangan yang curam dengan curah hujan yang relatif tinggi sehingga punya potensi sumber air yang cukup besar dan terawat yaitu Sumber Jenon. Keberadaan debit mata air Sumber Jenon cukup besar sekitar 300 liter/detik, namun belum menjamin penduduk Desa Gunungronggo khususnya Dusun Argomulyo 2 dan Argomulyo 3 untuk mendapatkan air bersih dari Sumber Jenon, meskipun secara geografis letaknya berdekatan. Hal ini karena kondisi dilokasi dekat sumber, jauh dari jaringan utilitas listrik dan belum ada pengelola HIPPAM, sehingga hanya penduduk yang mampu secara ekonomi bisa mengambil air dengan menggunakan pompa secara individu dengan menarik kabel listrik membentang jauh yang cukup membahayakan. Salah satu solusi terhadap permasalahan yang ada di Dusun Argomulyo tersebut adalah membuat Pompa Hydram (hydraulic ram) untuk mengisi air ke tandon agar murah dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan. Keberadaan pompa hydram sangat diperlukan khususnya untuk mengatasi permasalahan air bersih pedesaan seperti Dusun Argomulyo Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan. Kondisi masyarakat yang tidak mampu sangat sulit untuk mengembangkan jenis pompa centrifugal atau pompa lain yang mengandalkan bahan bakar solar maupun listrik. Kesadaran masyarakat untuk menanggung biaya operasi dan pemeliharaan yang lebih mahal akan sulit untuk mengembangkan pengelolaan air bersih, sehingga pembangunan pompa hydram (hydraulic ram) ini menjadi solusi yang tepat. Pompa hydram yang sudah terbangun berjumlah 2 unit yang disebut sebagai twin hydram dimana masing-masing berkapasitas @15 liter/menit, namun karena kondisi kontur lokasi yang cukup datar sehingga kinerja pompa maksimal hanya sekitar @10 liter/menit. Peningkatan kapasitas pompa ini bisa dilakukan dengan menambah pipa drainasi berukuran 4" sepanjang 100 m ke arah hilir untuk membuang dengan cepat limpahan air yang terbuang dari pompa hydram sehingga tidak mengganggu kerja klep pompa yang terendam air. Kegiatan ini mendapatkan dukungan baik oleh warga maupun aparat desa, terbukti dalam pelaksanaannya beberapa item pekerjaan dilakukan secara gotong-royong.

Keywords