Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) (Sep 2022)
UJI DEGRADASI INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF KLORPIRIFOS OLEH JAMUR PATOGEN SERANGGA Lecanicillium sp. IN VITRO
Abstract
Berbagai permasalahan akibat residu insektisida klorpirifos yang mengendap dalam tanah dapat menyebabkan kesuburan tanah menjadi menurun, terhambatnya pertumbuhan tanaman, dan menyebabkan rusaknya keragaman fungsional mikrobiota tanah, salah satunya adalah jamur patogen serangga. Alternatif yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara bioremediasi yang memanfaatkan jamur patogen serangga. Jamur patogen serangga yang berpotensi dalam mendegradasi residu insektisida adalah Lecanicillium sp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah jamur patogen serangga dapat mendegradasi insektisida klorpirifos dengan konsentrasi insektisida klorpirifos sebesar 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, dan 8000 ppm. Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Juli hingga Desember 2020 Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi insektisida klorpirifos 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, dan 8000 ppm. Variabel pengamatannya meliputi pengamatan diameter koloni jamur, tingkat hambatan relatif, dan persentase penurunan insektisida klorpirifos. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan perlakuan konsentrasi insektisida klorpirifos berpengaruh terhadap diameter koloni dan tingkat hambat relatif jamur. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan konsentrasi insektisida klorpirifos berpengaruh terhadap diameter koloni pertumbuhan jamur, tingkat hambatan relatif, dan penurunan insektisida klorpirifos. Jamur Lecanicillium sp. yang berasal dari Hutan Pendidikan UB mampu beradaptasi dan mendegradasi insektisida klorpirifos pada konsentrasi 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm dan 8000 ppm.
Keywords