Jurnal Vektor Penyakit (Jan 2022)
Efektivitas Biolarvasida Bactivec SL® Terhadap Larva Aedes spp. di Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu
Abstract
ABSTRACT Vector-borne diseases such as dengue are still a health problem in Indonesia. Vector control is the most effective measure to prevent disease transmission. Bactivec SL® has been used since 2008 in Bengkulu City in the dengue control program in Bengkulu City. Evaluation of the effectiveness of the use of biolarvicides has not been carried out effectively. This study aimed to asses the effectiveness of Bactivec SL® against larvae of Aedes sp. used to control dengue in 2020 from Bentiring Village, Bengkulu City. This research was an experimental post test only control group design in November to December 2020 . The sample was obtained from the Bentiring Village as many as 160 larvae of Aedes sp. instar III and instar IV and they were divided into 2 groups (control group and treatment group). This study used the biological test method (4 replications). Data were analyzed by one way ANOVA test and probit analysis to determine the value of LT50,90,99. The results showed that Bactivec SL® was no longer effective in controlling Aedes sp. larvae. in Kelurahan Bentiring with a larval mortality rate of 35%. The value of LT50,90,99 were 76 hours, 107 hours and 131 hours, respectively. The incidence of dengue fever in Bengkulu City in 3 consecutive years (2017-2020) has increased larvicide use rotation is very necessary for optimal control of Aedes sp larvae. ABSTRAK Penyakit tular vektor seperti dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengendalian vektor merupakan tindakan yang paling efektif untuk mencegah penularan penyakit. Bactivec SL® telah digunakan sejak tahun 2008 di Kota Bengkulu dalam program pengendalian dengue di Kota Bengkulu. Evaluasi efektifitas penggunaan biolarvasida belum dilakukan dengan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Bactivec SL® terhadap larva Aedes sp. yang digunakan untuk kontrol dengue pada tahun 2020 yang berasal dari Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan eksperimental post test only control group design pada bulan November-Desember 2020. Sampel penelitian ini didapatkan dari Kelurahan Bentiring sebanyak 160 ekor larva Aedes sp. instar III dan instar IV yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok uji dengan sembilan variasi waktu. Penelitian ini menggunakan metode uji hayati sebanyak empat kali replikasi. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA dan analisis probit untuk menentukan nilai LT50,90,99. Hasil penelitian menunjukan Bactivec SL® dosis 3 µl/L sudah tidak efektif dalam mengendalikan larva Aedes sp. di Kelurahan Bentiring dengan angka kematian larva sebesar 35%. Nilai LT50,90,99 berturut-turut sebesar LT50 76 jam, LT90 107 jam dan LT 99 131 jam. Angka kejadian DBD di Kota Bengkulu dalam tiga tahun berturut-turut (2017-2020) mengalami peningkatan. Rotasi larvasida sangat diperlukan untuk pengendalian larva Aedes sp. yang optimal.
Keywords