Jurnal Teknik Sipil (Aug 2016)
Model Optimasi Pola Tanam untuk Meningkatkan Keuntungan Hasil Pertanian dengan Program Linier (Studi Kasus Daerah Irigasi Rambut Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah)
Abstract
Abstrak. Daerah irigasi Rambut merupakan jaringan irigasi teknis yang berada di Kabupaten Tegal melayani areal seluas 7.634 Ha. Pola tanam yang diterapkan pada peraturan bupati Tegal tahun 2014/2015 yaitu padi/tebu-padi/palawija/tebu-tebu dengan awal tanam November I, namun karena kekurangan air realisasi tanam pada tahun 2014/2015 tidak sesuai dengan pola tanam yang direncanakan. Untuk memenuhi kebutuhan air di Daerah Irigasi Rambut, dilakukan optimasi dengan mengoptimalkan ketersediaan air yang ada termasuk suplesi yang berasal dari saluran suplesi Cacaban Rambut. Optimasi bertujuan agar dapat menyusun pola tanam yang tepat serta meningkatkan keuntungan hasil pertanian yang maksimal. Metode optimasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan program linier melalui model matematis yang diselesaikan dengan metode simpleks. Skenario optimasi pola tanam terdiri dari 3 (tiga) skenario yaitu : (1) luas tanaman tebu 1500 Ha, (2) luas tanaman tebu 888 Ha dan (3) tanpa batasan luas tanaman tebu. Pada setiap skenario disimulasikan dengan 4 (empat) alternatif pola tanam dengan mengubah jadwal tanam yaitu November I, November II, Desember I dan Desember II. Berdasarkan hasil optimasi, keuntungan tertinggi pada masing-masing skenario hasil optimasi diberikan pada alternatif 1, awal tanam November I. Pola tanam hasil optimasi untuk skenario I dan II yaitu padi/palawija/tebu-palawija/tebu-palawija/tebu sedangkan untuk skenario III dengan pola tanam padi/palawija-palawija-palawija. Abstract. The 7634 Ha of Rambut irrigation scheme is technical irrigation network located in Tegal District. The cropping pattern applied to the regulation of Tegal regency in 2014/2015 was rice plant/ sugar cane-rice plant/ crops/sugar cane-sugar cane which beginning in November I, but due to water shortage, it wasn't applied in 2014/2015. Therefore, optimization of existing available water including suppletion derived from Cacaban Rambut suppletion channels is needed to prepare appropriate cropping patterns and to increase benefit of agriculture outcome to the maximum. Optimization was done by using linear programming through mathematical model solved by simplex method. Cropping pattern optimization consists of three scenarios, which are: (1) the sugar cane area 1500 Ha, (2) the sugar cane area 888 Ha and (3) without limitation of sugar cane area. Every scenario is simulated by four cropping patterns alternative by changing planting schedules existing from November I, November II, December I and December II. Based on the results, the highest profits for each scenario is the alternative 1, start planting on November I. The cropping pattern obtained from optimization is rice plant/crops/sugar cane - crops/sugar cane - crops/sugar cane for scenario I and II, while for scenario III is rice plant/crops- crops - crops.