Majalah Geografi Indonesia (Oct 2016)

SURVEI GPS UNTUK PEMETAAN TOPOGRAFI DAN PEMODELAN RELIEF RUPABUMI TIGA DIMENSI (3D) DAERAH GONDANGGENTONG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

  • Nurul Nurul Khakim

DOI
https://doi.org/10.22146/mgi.13251
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 2
pp. 87 – 101

Abstract

Read online

ABSTRAK Survei penentuan posisi dari suatu jaringan titik di permukaan bumi umumnya dilakukan dengan metode pengukururn secara terestris yaitu dengan menentukan sudut/arah terhadap utara , jarak dan beda tingginya. Dengan semakin berkembangnya metode survei yang berbasis pada pengamatan ke sistem satelit GPS (Global Positioning System), maka telah terjadi pergeseran metodologi yang cukup mendasar pada survei penentuan posisi dari suatu jaringan titik di permukaan bumi. Survei yang berbasis pada pengamatan ke satelit GPS dilakukan dengan metode reseksi (pengikatan ke belakang) yaitu titik-titik target di permukaan bumi ditentukan dari penghitungan jarak ke beberapa satelit (GPS) sekaligus. Metode seperti ini disebut dengan metode penentuan posisi secara absolut (absolut positioning/point positioning) yang merupakan metode penentuan posisi yang paling mendasar dari GPS. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan topografi atau relief permukaan bumi balk dalam bentuk 2 diniensi (pets kontur) maupun 3 dimensi dengan inenggunakan metode survei GPS dan memanfaatkan kemajuan perangkat lunak (software) untuk mengolah data posisi hasil pengukuran dengan GPS. Target utamanya adalah ingin .menunjukkan bahwa dengan survey GPS , suatu daerah dapat disajikan bentuk relief tiga dimensinya. Metode yang dipakai adalah metode penentuan posisi secara absolut dengan menenlukan beberapa titik target berdasarkan jaraknya dari beberapa satelit sekaligus. Daerah yang dipilih sebagai lokasi pengukuran adalah daerah Gondanggentong Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang berbukit (lereng G. Lawu) sehingga variasi relief atau topografi cukup besar, disamping pengaruh multipath (lingkungan sekitar titik pengamatan GPS yang mengganggu penerirnaan sinyal dari satelit GPS) cukup kecil. Penelitian ini tidak dimaksudkan sebagai penelitian yang bersifat detil, mengingat bahwa alat/receiver GPS yang dipakai adalah tipe navigasi yang mempunyai tingkat kesalahan posisi atau EPE (Estimated Position Error) dalam orde meter. Meskipun demikian dari hasil penelitian ini dapat dipakai suatu pijakan atau awal pengembangan survei pemetaan suatu daerah dan bahan pemikiran bahwa pelaksanaan survei pemetaan suatu daerah pada masa-masa mendatang akan dapat dilakukan secara lebih efisien, efektif, dan fleksibel dengan hasil yang cukup teliti dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah peta kontur (2D) dan peta relief rupabumi (3D) dengan berbagai variasi pemodelannya.

Keywords