LINK (Nov 2023)

Pemberdayaan Kader Stunting dengan Media Sturting Meter dalam Pengukuran Balita Stunting

  • Novita Ika Wardani,
  • Yanik Muyassaroh,
  • Anjar Astuti

DOI
https://doi.org/10.31983/link.v19i2.9997
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 97 – 101

Abstract

Read online

Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) tahun 2022 bahwa prevalensi stunting turun dari tahun 2021 sebesar 24,4% menjadi 21,6% pada tahun 2022. Adanya kebijakan pemerintah untuk penurunan stunting 14% di tahun 2024 maka pada tahun 2023 diperlukan upaya penurunan stunting sebesar 3,8% per tahun. Kader merupakan orang yang dekat dengan masyarakat dan dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu bayi. Metode Pelatihan Sturting meter dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan pada minggu ke 3 dan 4 di bulan Juni. Sturting meter merupakan alat pengukur tinggi badan pada anak stunting yang berbentuk papan pengukur tinggi badan sesuai dengan umur anak dalam bulan. Jika tinggi badan anak kurang dari tinggi sesuai umur maka anak mengalami stunting. Jumlah peserta 37 kader di Desa Sidomulyo, Banjarejo, Blora. Evaluasi dilakukan selama 2 bulan untuk mengetahui post pengetahuan kader dan implementasi penggunaan sturting meter di posyandu. Hasil Pengetahuan dengan uji paired t-test ada perbedaan pengetahuan kader setelah diberikan pelatihan sturting meter p=0.001 (p0.05). Simpulan Ada pengaruh sturting meter terhadap pengetahuan kader di Posyandu. Saran media sturting meter dapat digunakan di semua posyandu di kecamatan banjarejo kabupaten Blora dalam mengawasi pertumbuhan anak stunting.

Keywords