Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya (Mar 2015)

TRADISI MENDIRIKAN IMAH GEDE DAN RUMAH WARGA DI KASEPUHAN SINAR RESMI KABUPATEN SUKABUMI

  • Nandang Rusnandar

DOI
https://doi.org/10.30959/patanjala.v7i1.87
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 97 – 112

Abstract

Read online

Abstrak Salah satu komunitas adat Kasepuhan Sinar Resmi yang berada di Kabupaten Sukabumi, banyak melakukan ritual. Dan salah satu ritus yang dilakukannya adalah ritus dalam mendirikan rumah dan rumah adat. Tradisi ritus ini dilakukan dari sejak awal pembangunan hingga selesai mendirikan rumah, sehingga pembangunan dapat terselesaikan dengan baik dan keluarga yang akan menghuni rumah tersebut dapat hidup dengan selamat. Pembangunan sebuah rumah tak lepas dari ritus yang secara adat selalu dipatuhi dan dilaksanakan dengan benar, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan sistem kepercayaan yang mereka anut. Hal itu dilaksanakan, karena mereka takut akan melanggar pamali. Demikian pula rumah dan pola perkampungan yang ada di Kasepuhan Sinar Resmi erat hubungannya dengan alam sekitar, sehingga rumah dapat dianalogikan sebagai ‘mikro kosmos’ atau bumi ‘makro-kosmos’ yang berarti alam semesta. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritus tradisi mendirikan rumah dan rumah adat merupakan kearifan tradisional yang mampu memberikan keharmonisan antara manusia dengan alamnya dan keharmonisan kehidupan sosialnya. Abstract One of the indigenous communities of Kasepuhan Sinar Resmi are in Sukabumi performed many ritual. One rite is a rite in setting up homes and custom homes. This tradition carried on since the beginning of construction till finished, so the building can be resolved properly, and the families who will inhabit the house can live safely. Build a house could not be separated from the customary rite which implemented properly, it is very closely related to the belief system that they possessed. They do that thing because they fear would violate the taboos (pamali). Similarly, the house and the existing settlement pattern in the Kasepuhan Sinar Resmi closely related to the environment, so the house can be analogized as 'micro cosmos' or the earth 'macro-cosmos' which means as a universe. This research is descriptive with qualitative approach. The results showed that the rite tradition and building a custom house is a traditional wisdom that is able to provide harmony between human and nature and the harmony of social life.

Keywords