Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) (Dec 2016)

Tradisi Mangupa Upa Pangaranto Masyarakat Batak Toba di Dusun Gunung Bosar, Bandar Manik – Pematang Sidamanik

  • Puspitawati Puspitawati,
  • Syarifa Hanim

DOI
https://doi.org/10.24114/antro.v2i2.5277
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 108 – 120

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan; tujuan diadakankannya; keluarga yang berperan serta dan makna dan symbol di balik kelengkapan yang dipergunakan dalam tradisi mangupa upa pangaranto. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yakni memaparkan data hasil penelitian berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dengan metode wawancara tidak terstruktur dan observasi tidak berpartisipasi. Tradisi mangupa upa pangaranto merupakan adat warisan turun temurun masyarakat Batak Toba di Dusung Gunung Bosar. Terdapat 5 (lima) anggota terpenting yang harus ada dalam upacara mangupa upa pangaranto yaitu anak yang di upa-upa, amang, inang, ompung dabawa dan ompung daboru. Syarat pangupa yang dipergunakan adalah manuk mira, nitak, aek sitio-tio dan utte pangir. Syarat yang sering digunakan berupa ayam atau manuk yang menggambarkan ketegaran, kegagahan dari seorang yang di upa-upa. Dalam upacara tradisi ini, dapat dikatakan ‘mujarab’ apabila orang yang melaksanakannya memang benar-benar percaya dan meyakini apa yang telah mereka lakukan. Apabila dilaksanakan tetapi tidak yakin atas doa-doa yang diberikan sudah pasti doa yang diberikan tidak terkabul. Intinya, dapat mensugesti dan menjadi motivasi orang yang akan pergi merantau agar selalu giat dan kuat dalam menjalani hidup di daerah rantauannya. Kata Kunci: Tradisi; Mangupa Upa Pangaranto; Masyarakat; Batak Toba.

Keywords