JBN (Jurnal Bedah Nasional) (Sep 2024)

Giant Cavernoma

  • Ade Wirdayanto,
  • Enny Lestari,
  • Said Rafly Okta Randa,
  • Sherly Aprilia Perel Puteri

DOI
https://doi.org/10.24843/JBN.2024.v08.i02.p05
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 59 – 64

Abstract

Read online

Latar belakang: Cerebral Cavernous Malformation (CCM) adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh malformasi vena, ditandai dengan kemunculan pembuluh darah menyerupai-sinusoid dengan sirkulasi yang sangat lambat di otak. CCM memiliki dinding yang sangat lunak, sehingga mudah pecah dan menimbulkan perdarahan. Rata-rata CCM berukuran 1,5 cm, namun terdapat beberapa kasus di dunia dengan ukuran lebih dari 4 cm dan disebut sebagai giant cavernoma. Gejala klinis giant cavernoma adalah kejang epileptik, defisit neurologis fokal, serta gejala peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Giant cavernoma diidentifikasi dengan baik melalui pemeriksaan MRI. Pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk memastikan diagnosis serta menentukan terapi dan prognosis. Kasus: Laki-laki berusia 39 tahun diantar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 12 jam sebelumnya. Pasien sebelumnya mengalami kejang berulang diseluruh tubuh dengan durasi kejang 1 menit. Pasien memiliki riwayat nyeri kepala yang tidak khas selama satu tahun terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 13 (E3M6V4), tekanan darah 184/110 mmHg, frekuensi napas 20x/menit, nadi 98x/menit, suhu 36,5­­oC, dan lainnya dalam batas normal. CT scan kepala menunjukkan massa pada lobus frontal dekstra. Pasien didiagnosis dengan tumor cerebri frontal dekstra dan direncanakan craniotomy removal tumor. Simpulan: Giant cavernoma adalah kasus dengan insiden yang sangat langka di seluruh dunia. MRI merupakan modalitas utama untuk mendeteksi kondisi ini. Belum ada rekomendasi prosedur untuk menangani giant cavernoma, namun reseksi total adalah tindakan yang paling sering dilakukan.