Sari Pediatri (Apr 2024)

Disfungsi Jantung Subklinis pada Anak yang Menjalani Hemodialisis

  • Anisa Rahmadhany,
  • Henny Adriani Puspitasari,
  • Kamilia Rifani Ufairah

DOI
https://doi.org/10.14238/sp25.6.2024.356-62
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 6
pp. 356 – 62

Abstract

Read online

Latar belakang. Mortalitas anak dengan penyakit ginjal kronik paling sering disebabkan oleh komplikasi kardiovaskular yang dapat terjadi sejak stadium awal penyakit. Pada anak yang menjalani hemodialisis, banyak faktor untuk terjadinya disfungsi kardiovaskular, seperti kadar hemoglobin, laju ultrafiltrasi yang tinggi dan derajat kelebihan cairan. Teknik ekokardiografi dua dimensi dengan speckle tracking echocardiography merupakan metode yang sensitif untuk menilai penurunan fungsi jantung pada stadium awal. Di Indonesia, saat ini penelitian metode tersebut belum banyak dilakukan pada anak dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Tujuan. Untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas speckle-tracking echocardiography dalam mendeteksi disfungsi jantung subklinis pada anak dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode. Penelitian potong lintang dilakukan terhadap 33 pasien hemodialisis anak di Unit Dialisis Pediatrik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Data demografis dan klinis diperoleh dari rekam medik elektronik. Penilaian dan interpretasi ekokradiografi dilakukan oleh dokter kardiologi anak. Hasil. Hampir sebagian besar subyek memiliki disfungsi jantung subklinis dengan pemeriksaan global longitudinal strain speckle-tracking echocardiography. Sensitivitas dan spesifisitas sebesar 90% dan 70%. Kesimpulan. Pemeriksaan global longitudinal strain speckle-tracking echocardiography memiliki sensitivitas yang baik dalam mendeteksi disfungsi jantung subklinis pada anak yang menjalani hemodialisis.

Keywords