Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Jan 2022)

Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Dan Limbah Pertanian Untuk Persediaan Pakan Ternak Dan Biokompos Berbasis Teknologi Fermentasi

  • Novi Arfarita,
  • Anik Malikah,
  • Djuhari - Djuhari

DOI
https://doi.org/10.29313/ethos.v10i1.6859
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 1
pp. 19 – 30

Abstract

Read online

Water hyacinth causes environmental problems in the Selorejo Reservoir due to its rapid growth. This activity aims to introduce fermentation-based technology to farmer groups (klomtan) in the use of water hyacinth as animal feed and compost, reduce environmental impact and increase its economic value. The methods used are (1) Organizing education and training on zero waste product technology through the manufacture of silage and bio compost for water hyacinth weeds; (2) Provide a special place for the manufacture of silage and bio compost; (3) Strengthening klomtan institutions with production and marketing management training; (4) Assist in production monitoring. This program has achieved the following targets: (1) Farmers and ranchers can adopt a zero-waste technology package to increase livestock productivity and agricultural products; (2) Increasing the awareness and ability of klomtan to utilize agricultural waste and water hyacinth weeds; (3) Institutional strengthening of the Karya Makmur and Lestari Jaya Makmur groups so that they can become examples of farming communities in their villages. The results of this activity showed an increase in the knowledge of group members by 85% of the technology offered. Continuous assistance needs to be carried out because fermentation technology is influenced by various factors so that it is not easily applied by klomtan. Eceng gondok menyebabkan masalah lingkungan di Waduk Selorejo karena pertumbuhannya yang cepat. Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan teknologi berbasis fermentasi kepada kelompok tani (klomtan) dalam pemanfaatan Enceng Gondok sebagai pakan ternak dan kompos, mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan nilai ekonominya. Metode yang digunakan adalah (1) Melakukan penyuluhan dan pelatihan teknologi zero waste product dengan memberikan pelatihan pembuatan silase dan biokompos gulma enceng gondok; (2) Menyediakan tempat khusus pembuatan silase dan biokompos; (3) Penguatan kelembagaan klomtan dengan pelatihan manajemen produksi dan pemasarannya; (4) Melakukan pendampingan monitoring produksi. Kegiatan ini telah mencapai target: (1) Petani dan peternak mampu mengadopsi paket teknologi zero waste product untuk meningkatkan produktivitas ternak dan hasil pertanian; (2) Tumbuhnya kesadaran dan kemampuan klomtan untuk memanfaatkan limbah pertanian dan gulma enceng gondok; (3) Penguatan Manajemen Kelembagaan klomtan Karya Makmur dan Lestari Jaya Makmur agar dapat menjadi contoh masyarakat tani-ternak di desanya. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan anggota kelompok sebesar 85% terhadap teknologi yang ditawarkan. Pendampingan secara terus-menerus perlu dilakukan karena teknologi fermentasi dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga tidak mudah diterapkan oleh klomtan.

Keywords