Jurnal Agrica (Apr 2023)

POTENSI DAN PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

  • Desi Novita,
  • Mhd. Ilham Riyadh,
  • Mhd. Asaad,
  • Teja Rinanda

DOI
https://doi.org/10.31289/agrica.v16i1.8434
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 1
pp. 102 – 113

Abstract

Read online

Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menempatkan sektor pertanian menjadi sektor yang memberikan kontribusi utama dalam pembentukan PDRB dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Utara. Sektor pertanian memberikan peranan terhadap PDRB sebesar 22,04% dan penyerapan tenaga kerja sebesar 35,43% dari total angkatan kerja. Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah untuk mengembangkan sektor pertanian melalui pendekatan komoditas unggulan yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arah pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara. Data yang yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi literature serta wawancara kepada para ahli/pakar serta pengambil kebijakan. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja. Metode analisa data yang digunakan adalah metode SLQ dan DLQ, ISM, dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara yaitu Caba Merah, kubis, tomat, terong, karet, durian, salak, karet dan perikanan laut. Kriteria penentuan wilayah yang menjadi prioritas pengembangan komoditas unggulan adalah wilayah yang masuk pada kuadran I yakni yang menunjukkan nilai SLQ dan DLQ lebih besar dari 1. Terdapat 3 kriteria utama yang mempengaruhi pengembangan komoditas unggulan daerah, meliputi penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan daya saing, serta memberikan kontribusi dalam perekonomian masyarakat setempat. Arah pengembangan komoditas unggulan di Provinsi Sumatera Utara dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah peningkatan produktivitas, peningkatan daya saing komoditas unggulan berorientasi ekspor, intensifikasi pertanian berbasis pertanian berkelanjutan, penguatan regulasi kelembagaan pertanian, penguatan rantai pasok, penguatan kompetensi dan kapabilitas petani, serta peningkatan hilirisasi produk komoditas unggulan sektor pertanian.