Jurnal Fitopatologi Indonesia (Aug 2022)

Meloidogyne species, the pimple-like knot pathogen of potato tuber in three production centers in Sumatra

  • Ilmi Hamidi,
  • Supramana,
  • Kikin Hamzah Mutaqin,
  • Fitrianingrum Kurniawati

DOI
https://doi.org/10.14692/jfi.18.2.66-74
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 2

Abstract

Read online

Meloidogyne species, the pimple-like knot pathogen of potato tuber in three production centers in Sumatra Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan penyebab ubi berbintil yang menurunkan kualitas dan kuantitas produksi kentang di wilayah Sumatra. Identifikasi spesies Meloidogyne diperlukan dalam merancang strategi pengendaliannya yang efektif. Penelitian ini bertujuan mendeteksi dan mengidentifikasi spesies Meloidogyne pada kentang secara morfologi, morfometri, dan molekuler. Sampel ubi kentang bergejala bintil, malformasi bentuk ubi, permukaan ubi tidak rata, serta permukaan ubi bergelombang dikumpulkan dari tiga sentra produksi kentang di wilayah Sumatra, yaitu Karo (Sumatra Utara), Solok (Sumatra Barat), dan Kerinci (Jambi). Ekstraksi nematoda dilakukan dengan teknik pembedahan jaringan ubi berbintil. Identifikasi morfologi dilakukan berdasarkan pola perineal nematoda betina. Pengukuran morfometri dilakukan terhadap juvenil 2 berdasarkan formula de Man. Identifikasi molekuler dilakukan dengan teknik PCR dilanjutkan dengan perunutan nukleotida dan analisis filogenetika. Tiga spesies Meloidogyne yang diidentifikasi ialah Meloidogyne arenaria, M. incognita, dan M. javanica. Amplifikasi DNA menggunakan primer spesifik CO1 berhasil mengamplifikasi pita DNA sebesar ±360 pb untuk M. arenaria, ±326 pb untuk M. incognita, dan ±170 pb untuk M. javanica. Hasil perunutan nukleotida menunjukkan bahwa isolat M. incognita asal Karo-Indonesia berkerabat sangat dekat dengan spesies sejenis dari negara Cina, Amerika Serikat, Vietnam, Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan. M. javanica asal Solok-Indonesia berkerabat sangat dekat dengan spesies sejenis dari negara Amerika Serikat, Afrika, Cina, Jerman, dan Inggris.

Keywords