Journal of Comparative Study of Religions (Jun 2024)

Analisis Ayat-Ayat Kebebasan Beragama dalam Tafsir Sayyid Qutb

  • Akhmad Sulton Hasan Basri,
  • Subarkah Yudi Waskito

DOI
https://doi.org/10.21111/jcsr.v4i2.12009
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 173 – 198

Abstract

Read online

Pada dasarnya kebebasan untuk memilih menjadi mukmin atau kafir merupakan otoritas sepenuhnya dari manusia itu sendiri. Bahkan dalam beragama, harus berdasarkan kepada keyakinan dan kesadaran yang penuh terhadap ajaran dari agama yang dipeluknya. Artikel ini menganalisis tentang pandangan Sayyid Qutb terhadap kebebasan beragama dalam Tafsîr Fî Zhilâl Al-Qur’ân. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan tafsir tematik sebagai pendekatannya. Hasilnya ditemukan bahwa pertama, bahwa kebebasan beragama menurut Sayyid Qutb sangatlah ketat, karena sifat agama Islam sendiri didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan hubungan antara orang-orang yang tidak menganut agama Islam dengan orang-orang yang menganut agama lain, sehingga menetapkan agama Islam sebagai hukum terakhir tentang hubungan antara masyarakat Islam dengan orang-orang yang tidak menganut agama Islam. Kedua, kebebasan beragama dalam Islam adalah bahwasanya tidak ada paksaan dalam beragama. Ketiga, Pada umumnya, para Mufassir menafsirkan ayat-ayat tentang kebebasan beragama berarti bebas untuk bertindak adil dan berhubungan baik dengan orang lain. Hubungan baik tersebut berlaku untuk semua agama, hal ini menunjukkan bahwasanya toleransi yang dimaksud bukanlah dalam ranah aqidah dan ibadah, melainkan cukup toleransi dalam batasan mu'ȃmalah saja.