Reaktor (Nov 2013)
PALM KERNEL OIL SOLUBITY EXAMINATION AND ITS MODELING IN EXTRACTION PROCESS USING SUPERCRITICAL CARBON DIOXIDE
Abstract
Application of supercritical carbon dioxide (SC-CO2) to vegetable oil extraction became an attractive technique due to its high solubility, short extraction time and simple purification. The method is considered as earth friendly technology due to the absence of chemical usage. Solubility of solute-SC-CO2 is an important data for application of the SC-CO2 extraction. In this work, the equilibrium solubility of the palm kernel oil (PKO) in SC-CO2 has been examined using extraction curve analysis. The examinations were performed at temperature and pressure ranges of 323.15 K to 353.15 K and 20.7 to 34.5 MPa respectively. It was obtained that the experimental solubility were from 0.0160 to 0.0503 g oil/g CO2 depend on the extraction condition. The experimental solubility data was well correlated with a solvent density based model with absolute percent deviation of 0.96. PENENTUAN KELARUTAN MINYAK INTI KELAPA SAWIT DAN PEMODELAN EKSTRAKSI DENGAN KARBON DIOKSIDA SUPERKRITIK. Sehubungan dengan kelarutan yang tinggi, waktu ekstraksi yang pendek dan pemurnian hasil yang mudah, aplikasi karbon dioksida superkritis (SC-CO2) pada ekstraksi minyak nabati menjadi sebuah teknik ekstraksi yang menarik. Karena tanpa penggunaan bahan kimia, metode ekstraksi ini dianggap sebagai teknologi yang ramah lingkungan. Kelarutan zat terlarut pada SC-CO2 merupakan data yang penting dalam aplikasi SC-CO2 pada proses ekstraksi. Pada penelitian ini, kelarutan kesetimbangan dari minyak biji sawit (PKO) dalam SC-CO2 telah diuji dengan mengunakan analisa kurva proses ekstraksi. Pengujian kelarutan tersebut dilakukan pada rentang suhu 323,15 K sampai 353,15 K dan rentang tekanan 20,7 MPa sampai 34,5 MPa. Hasil analisa menunjukkan bahwa kelarutan kesetimbangan hasil percobaan PKO pada SC-CO2 adalah 0.0160 g minyak/g CO2 sampai 0,0503 g minyak/g CO2 tergantung pada kondisi ekstraksi. Data kelarutan kesetimbangan hasil percobaan telah dikorelasaikan dengan baik menggunakan sebuah model kelarutan yang didasarkan pada densiti pelarut. Pemodelan tersebut mempunyai persen deviasi mutlak 0,96.
Keywords