Aksara (Jul 2020)

RELIGIOSITAS MASYARAKAT BETAWI DALAM FOLKLOR

  • Syarif Hidayatullah

DOI
https://doi.org/10.29255/aksara.v32i1.478.79-94
Journal volume & issue
Vol. 32, no. 1
pp. 79 – 94

Abstract

Read online

Identitas religiositas masyarakat Betawi begitu kental yang dapat dilihat dalam perayaan-perayaan budayanya. Faktor ini salah satunya dipengaruhi oleh tradisi sastra lisan yang berkembang di masyarakat Betawi yang memunculkan religiositas masyarakatnya sehingga menjadi alat pembelajaran bagi generasi penerusnya. Dalam upaya tersebut penelitian ini berupaya untuk menganalisis religiositas masyarakat Betawi dalam folklor, khususnya dalam cerita rakyat. Untuk itu, metode yang digunakan adalah analisis isi. Data penelitian ini bersumber dari Cerita Rakyat Betawi I dan Cerita Rakyat Betawi II. Data tersebut kemudian diolah dengan tiga tahap, yaitu reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk religiositas masyarakat Betawi berupa kepercayaan, praktik beragama, perasaan religius, pengetahuan religius, dan efek religius. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Betawi memiliki kematangan religiositas yang tinggi terhadap kepercayaan yang dianutnya. The religiosity identity of the Betawi community is so thick that it can be seen in its cultural celebrations. This factor is one of them influenced by oral literary traditions that developed in the Betawi community which gave rise to the religiosity of the community so that it became a learning tool for the next generation. In this effort this research attempts to analyze the religiosity of the Betawi community in folklore, especially in prose (folklore). For this reason, the method used is descriptive qualitative. The research data comes from Cerita Rakyat Betawi I and Cerita Rakyat Betawi II. The data is then processed in three stages, namely data reduction, data model, and withdrawal / verification conclusions. The results of this study show the form of religiosity of the Betawi community in the form of religious belifes, religious practices, religious feeling, religious knowledge, and religious effects. Based on this, it can be concluded that the Betawi community has a high religiosity maturity towards the beliefs it adheres to. Keywords: religiosity, Betawi society, folklore

Keywords