Jurnal Entomologi Indonesia (Jun 2023)

Keragaman genetik cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae (Metsch.) berasal dari tanah pertanaman kelapa sawit berdasarkan penanda RAPD

  • Desianty Dona Normalisa Sirait,
  • Maryani Cyccu Tobing,
  • Irda Safni

DOI
https://doi.org/10.5994/jei.20.1.22
Journal volume & issue
Vol. 20, no. 1
pp. 22 – 22

Abstract

Read online

Metarizhium anisopliae (Metsch.) adalah cendawan entomopatogen yang umum menyerang kumbang Oryctes rhinoceros (Linnaeus). Cendawan ini adalah salah satu yang berpotensi dalam mewujudkan pengelolaan hama berkelanjutan karena ramah terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi cendawan M. anisopliae dari berbagai sampel tanah pertanaman kelapa sawit dan melihat keragaman genetiknya berdasarkan penanda random amplification of polymorphic DNA (RAPD). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi M. anisopliae secara morfologi dan molekuler (ITS), dan pengujian keragaman genetik menggunakan penanda RAPD. Lima belas isolat M. anisopliae berasal dari lima belas perkebunan rakyat kelapa sawit di Sumatera Utara diuji keragaman genetiknya. Berdasarkan karakter morfologinya semua isolat diidentifikasi sebagai Metarhizium sp. Hasil sekuens dengan primer ITS menunjukkan semua isolat M. anisopliae yang yang berasal dari tanah memiliki homologi 85–99% dengan strains M. anisopliae dan M. brunneum rujukan dari database bank gen National Center Biotechnology Information (NCBI). Delapan primer RAPD menghasilkan 39 pita yang mana 38 pita (98,44%) dari pita tersebut polimorfik. Kisaran jarak genetik atau ketidaksamaan genetik antara isolat M. anisopliae adalah 0,051 sampai 0,520%. Analisis pengelompokan RAPD menggunakan metode Neighbour-Joining Tree yang membentuk tiga kelompok.

Keywords