Warta LPM (Mar 2020)
Terapi Berhenti Merokok dengan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
Abstract
Remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat dan berkualitas. Namun, generasi muda kita sedang terancam karena rokok. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh School of Strategic and Global Studies untuk studi jaminan nasional Universitas Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan perokok aktif adalah pada usia 25-38 tahun dengan persentase 44,75. Anak muda memiliki jumlah persentase yang cukup banyak yaitu sebanyak 33,03 persen pada 1000 responden berusia 18-24 tahun masih menjadi perokok aktif. Kondisi ini ditemukan SMA Al-Kautsar sebagai mitra. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru BK SMA Al-Kautsar ditemukan sebagian besar siswa laki-laki merokok. Hal ini yang menjadi perhatian bagi tim pengabdian untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di SMA Al-Kautsar dengan tema “SELF DEVELOPMENT TRAINING FOR TEENAGERS”. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk dapat memberikan edukasi kepada remaja SMA akan bahaya merokok yang ditinjau dari sisi kesehatan, emosi dan spiritual. Selain itu kegiatan ini juga untuk mengaplikasikan intervensi berhenti merokok pada siswa sebagai perokok aktif secara berkelompok dan membantu siswa mengatasi kecanduan merokok. Metode yang digunakan dengan psikodedukasi dan terapi SEFT. Terapi SEFT dilakukan pada 3 perokok aktif (sebagai volunteer). SEFT Therapy, atau perpanjangan dari Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah salah satu teknik terapi alternatif untuk mengatasi masalah emosi dan fisik. Terapi dilakukan dengan cara totok ringan pada titik saraf tertentu atau meridian dalam tubuh. Serangkaian teknik yang sistematis digunakan dalam sistem tubuh untuk meningkatkan kondisi pikiran, emosi, dan perilaku untuk mengurangi kebiasaan merokok. Hasil dari terapi SEFT pada kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya penurunan skala kenikmatan yang dirasakan anak yang ditunjukkan dengan adanya mual, pusing, pahit, batuk bahkan sampai muntah – muntah. Pemberian terapi SEFT ini dapat mengubah mindset siswa untuk menurunkan aktivitasnya dalam merokok. Jadi, SEFT dapat menjadi alternatif terapi yang dapat digunakan untuk kecanduan merokok yang bisa diterapkan setting sekolah.
Keywords