Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Aug 2023)

Analisis Tingkat Bahaya Erosi Pada Lahan Pertanian di Desa Ranu Pani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

  • Bambang Suharto,
  • Fajri Anugroho,
  • Bachtiar Arifin

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2023.010.02.5
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 88 – 96

Abstract

Read online

ABSTRAK Ranu Pani merupakan objek wisata berupa danau di desa Ranu Pani di kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kegiatan warga di bidang pertanian merupakan salah satu faktor terjadinya penyempitan di Danau Ranu Pani. Perubahan karakteristik lahan dan intensitas curah hujan yang cukup tinggi serta perubahan penggunaan lahan juga merupakan faktor yang ikut berperan dalam munculnya erosi. Mengetahui besarnya erosi yang terjadi di suatu wilayah merupakan hal yang penting, karena selain dapat mengetahui banyaknya tanah yang tererosi juga dapat digunakan sebagai salah satu jalan untuk mencari sebuah solusi dari permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode USLE dan metode petak kecil untuk menghitung erosi yang terjadi pada lahan pertanian kubis dan kentang yang berukuran ¼ hektar. Petak kecil yang digunakan berukuran 4x2 meter yang berada pada topografi curam (25-40%). Metode ini digunakan untuk validasi terhadap perhitungan USLE dengan catatan jenis tanah dan kemiringan tanahnya sama. Pengukuran menggunakan petak kecil dilakukan selama 1 bulan setiap kejadian hujan. Pada metode petak kecil di lahan campuran kubis dan kentang diperoleh nilai erosi sebesar 21.27 ton.ha-1.tahun-1, sedangkan metode USLE sebesar 74.23 ton.ha-1.tahun-1. Berdasarkan hasil dari pehitungan tersebut, lahan pertanian ini memiliki klasifikasi berat pada metode USLE dan sedang pada metode petak kecil. Kata kunci: Desa Ranu Pani, erosi, petak kecil, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), USLE ABSTRACT Ranu Pani is a tourist attraction in the form of a lake in Ranu Pani village in Senduro sub-district, Lumajang Regency, East Java which is part of the Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS). Residents' activities in agriculture are one of the factors causing the narrowing in Lake Ranu Pani. Changes in land characteristics and the intensity of rainfall which is quite high as well as changes in land use are also factors that play a role in the emergence of erosion. Knowing the amount of erosion that occurs in an area is important, because in addition to knowing the amount of eroded soil, it can also be used as a way to find a solution to the problem. This study used the USLE method and the small plot method to calculate the erosion that occurred in hectare cabbage and potato farms. Small plots used measuring 4x2 meters are located on a steep topography (25-40%). This method is used to validate the USLE calculation with the same soil type and slope. Measurements using small plots were carried out for 1 month every rainy event. In the small plot method on a mixed land of cabbage and potatoes, the erosion value was 21.27 tons.ha-1.year-1, while the USLE method was 74.23 tons.ha-1.year-1. Based on the results of these calculations, this agricultural land has a heavy classification on the USLE method and medium on the small plot method. Keywords: Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS), erosion, Ranu Pani Village, small plot, topography, USLE

Keywords