Sari Pediatri (Mar 2007)
Pemberian Bubur Formula Protein Hidrolisat dan Bubur Soya dalam Pencegahan Alergi Susu Sapi
Abstract
Latar belakang. Alergi susu sapi (ASS) sering merupakan penyakit alergi pertama pada seorang bayi. Upaya pencegahan terhadap alergi protein susu sapi berupa pencegahan primer, sekunder atau tersier. Tujuan. Untuk membandingkan bubur yang mengandung protein susu sapi hidrolisis parsial dengan bubur yang mengandung isolat protein soya sebagai makanan pendamping pada bayi berisiko alergi tinggi terjadinya ASS. Metoda. Penelitian uji klinik acak buta ganda ini dilakukan pada bayi usia 4-6 bulan yang mempunyai bakat atopik dengan pemberian dua jenis bubur yaitu bubur hipoalergenik dan bubur soya. Hasil. Didapatkan 84 bayi yang dapat dievaluasi sampai akhir penelitian, terdiri dari 47 (56%) bayi laki-laki dan 37 (44%) bayi perempuan. Subyek dibagi menjadi kelompok bubur hipoalergenik (HA) 47 bayi (56%) dan kelompok bubur bubur soya 37 bayi (44%). Sebagian besar evaluasi skor gejala alergi menunjukkan hasil skor yang tidak timbul atau skor yang menurun, yaitu masing-masing 39 bayi (46,4%) dan 36 bayi (42,9%). Pengukuran kadar IgE spesifik protein susu sapi pada awal dan akhir penelitian sebagian besar menunjukkan hasil negatif, yaitu masing-masing 62 bayi (86,1%) dan 43 bayi (70,5%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara evaluasi skor gejala alergi antara kedua kelompok bubur, ataupun antara kadar IgE spesifik protein susu sapi pada akhir penelitian pada kedua kelompok bubur yang hanya menggunakan susu hipoalergenik atau ASI. Kesimpulan. Bubur protein soya yang dikombinasi dengan susu hipoalergenik atau ASI mempunyai manfaat yang sama dengan bubur hipoalergenik dalam mencegah timbulnya ASS. Kedua kelompok bubur juga dapat menghasilkan kenaikan berat badan dan panjang badan yang sama.
Keywords