E-Prodenta Journal of Dentistry (Dec 2018)
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI ISOFLAVON TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS PADA TULANG MANDIBULAR TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) PASCA OVARIEKTOMI
Abstract
Menopause pada wanita akan menyebabkan terjadinya defisiensi hormon estrogen. Hormon estrogen memiliki peran dalam pembentukan dan remodeling tulang termasuk tulang alveolar dengan mempertahankan keseimbangan kerja osteoblas dan osteoklas. Penurunan hormon ini mengakibatkan proses remodeling tulang terganggu. Fitoestrogen dapat merangsang aktivitas osteoblastik dan menghambat osteoklas. Limbah cair tahu merupakan salah satu produk sampingan olahan kedelai yang masih memiliki kandungan fitoestrogen. Tujuan: untuk membuktikan efektivitas pemberian limbah cair tahu sebagai sumber fitoestrogen terhadap penurunan jumlah sel osteoklas pada tulang mandibula pasca ovariektomi. Metode: Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan 6 kelompok, yaitu K1 (tidak diovariektomi dan tidak diberi limbah cair tahu), K2 (ovariektomi 4 minggu dan tidak diberi limbah cair tahu), K3 (ovariektomi 8 minggu dan tidak diberi limbah cair tahu), K4 (ovariektomi + 1,2 ml/kgBB limbah cair tahu), K5 (ovariektomi + 6 ml/kgBB limbah cair tahu), K6 (ovariektomi + 12 ml/kgBB limbah cair tahu). Pemberian limbah cair tahu melalui sonde 3 kali sehari selama 4 minggu. Penurunan jumlah osteoklas diamati secara mikroskopis. Hasil: Uji Oneway anova, (p<0) terdapat perbedaan jumlah sel osteoklas tikus Wistar antar kelompok. Uji Post Hoc Multiple Comparison, K6 terdapat perbedaan signifikan dibandingkan K4 dan K5 dimana jumlah sel osteoklas K6 paling sedikit. Kesimpulan: Pemberian limbah cair tahu dengan dosis 12 mg/kgBB dapat menurunkan jumlah sel osteoklas pada mandibula tikus pasca ovariektomi. Kata kunci: limbah cair tahu, fitoestrogen, sel osteoklas, ovariektomi
Keywords