Jurnal Teknik Sipil (Mar 2019)

Pengaruh Kadar Air dan Jarak Antar Paku Terhadap Kekuatan Sambungan Kayu Kelapa

  • Arusmalem Ginting

DOI
https://doi.org/10.28932/jts.v3i1.1270
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1
pp. 28 – 40

Abstract

Read online

Kayu kelapa sebagai kayu alternatif sudah banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Bangunan dapat berupa bangunan terlindung dan bangunan tidak terlindung. Kadar air kayu dipengaruhi oleh kelembaban udara sekitarnya yang sering disebut sebagai sifat higroskopis kayu. Kayu kelapa yang ada di pasaran juga mempunyai kadar air yang berbeda-beda. Sambungan merupakan titik terlemah pada struktur kayu. Kekuatan sambungan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kadar air dan jarak alat sambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berat jenis kayu kelapa, pengaruh kadar air, dan jarak antar paku terhadap kekuatan sambungan. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi kadar air yaitu 8,27 %, 16,28 % dan 33,44 %. Jarak antar paku yang digunakan adalah 8D, 10D dan 12D, dengan D adalah diameter paku. Digunakan 10 buah paku 4’’BWG8 dengan diameter 0,42 cm dan panjang 10,2 cm yang ditempatkan dalam 2 baris. Sambungan kayu kelapa yang diuji menggunakan pelat sambung kayu, tebal batang utama 4 cm, lebar 8 cm dan pelat sambung ganda tebal 2 cm, lebar 8 cm. Dari hasil penelitian didapat berat jenis kayu kelapa 0,74. Jarak paku yang kurang dari jarak minimum (10D) mengurangi kekuatan sambungan dan jarak paku yang lebih dari jarak minimum (10D) akan meningkatkan kekuatan sambungan. Kekuatan sambungan meningkat pada kadar air kurang dari kondisi kering udara (16,28 %) dan menurun pada kadar air melebihi kondisi kering udara (16,28 %). Besarnya faktor aman sambungan kayu kelapa menggunakan alat sambung paku (4’’BWG8) pada kondisi kering udara (16,28 %) dan jarak paku minimum (10D) sebesar 2,86.

Keywords