Ta'dibuna (Mar 2021)
Implikasi konsep heutagogi dalam pendidikan Islam kontemporer
Abstract
This article aims philosophically-conceptually to identify the educational implications of the concept of heutagogy in contemporary Islamic education, especially in the era of 4.0 which demands learning and acquiring knowledges and skills effectively and efficiently so that learners have adaptive and innovative advantages. As a continuum that does not stand alone with the concepts of pedagogy and andragogy, especially as a continuation of andragogy; the concept of heutagogy which is in line with the concept of Islamic education is a model of independent learning or learning by/for himself as a learner. This research is a qualitative research with descriptive method. Based on the results of the discussion of the educational implications of heutagogy in contemporary Islamic education, including the determination of spirit (’uluww al-himmah) in learning (thalab al-’ilm), lifelong learning (al-ta’allum madâ al-hayâh), educational awareness, and integration of heutagogy into the concept of pedagogy-andragogy.AbstrakArtikel ini bertujuan secara filosofis-konsepsional untuk mengidentifikasi implikasi edukatif dari konsep heutagogi dalam pendidikan Islam kontemporer, khususnya di era 4.0 yang menuntut pembelajaran serta pemerolehan ilmu pengetahuan dan keterampilan secara efektif dan efisien agar pembelajarnya memiliki keunggulan yang adaptif dan inovatif. Sebagai suatu kontinum yang tidak berdiri sendiri dengan konsep pedagogi dan andragogi, terutama sebagai kelanjutan dari andragogi; konsep heutagogi yang selaras dengan konsep pendidikan Islam merupakan model pembelajaran mandiri atau pembelajaran oleh/untuk diri sendiri seorang pembelajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil pembahasan implikasi edukatif heutagogi yang dalam pendidikan Islam kontemporer meliputi tekad baja (’uluww al-himmah) dalam belajar (thalab al-’ilm), belajar sepanjang hidup (life long learning, al-ta’allum madâ al-hayâh), kesadaran pendidikan, dan integrasi heutagogi ke dalam konsep pedagogi-andragogi.
Keywords