Jurnal Anestesi Perioperatif (Apr 2024)

Korelasi Nyeri dengan Agitasi pada Pasien yang Terintubasi di Intensive Care Unit (ICU) RSUP Haji Adam Malik Medan

  • Muhammad Syakur,
  • Tasrif Hamdi,
  • Andriamuri Primaputra Lubis

DOI
https://doi.org/10.15851/jap.v12n1.3702
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 33 – 43

Abstract

Read online

Agitasi umum terjadi pada pasien ICU dan dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti lingkungan baru, paparan obat, kondisi medis, dan kondisi kesehatan mental. Nyeri juga banyak dialami oleh pasien yang diintubasi di ICU yang menerima perawatan medis seperti suctioning ETT, pemasangan kateter urin, nasogastrik, dan tindakan perawatan pasien rutin sehari-hari dapat memperburuk agitasi. Dalam perawatan ICU, penting mempertimbangkan hubungan antara agitasi, nyeri, delirium, dan faktor-faktor lain untuk mengelola dan mengatasi kondisi pasien secara efektif. Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi antara nyeri menggunakan critical-care pain observation tool (CPOT) dan agitasi menggunakan RASS pada pasien intubasi di ICU Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan studi cross sectional menggunakan skala CPOT dan Richmond agitation sedation scale (RASS) sebagai alat ukur selama periode Oktober 2023. Didapatkan perbedaan yang signifikan antara pengukuran pagi dan malam di semua penilaian hemodinamik. Diketahui ada korelasi positif yang signifikan antara CPOT dan RASS pada pagi hari dengan tingkat korelasi sedang dan arah korelasi positif. Perbedaan nilai CPOT pagi dan RASS pagi dengan sore hari signifikan secara statistik. Simpulan, didapatkan korelasi antara nyeri dan agitasi pada pasien yang diintubasi di ICU RSUP Adam Malik dengan tingkat korelasi sedang. CPOT dianggap memiliki manfaat untuk digunakan di ICU.

Keywords