Jurnal Pemberdayaan Masyarakat (Jun 2022)
Moderasi Beragama Dalam Pengamalan Ibadah Pada Masa Covid 19 Di Kota Medan
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan dakwah anomali dalam Novel Janji karya Tere Liye dalam rangka Pengembangan Masyarakat Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh dari dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian yakni: Pertama anomali terhadap subjek yakni, da’I ‘Bahar’ yang hanya setahun di psantren, ia dikeluarkan karena kenakalannya menyebabkan Gumilang syahid. Kedua anomali terhadap objek yakni seperti :Acong ,’bos geng Kota Lama, nara pidana, sipir senior, sipir, Asep ‘tuna netra’ ayah Delima, Delima, Etek, muhib, Haryo, Surti, Budi, mandor, office boy, 7 pegawai Rumah makan Delima, dua suka relawan Rumah Yatim. Ketiga anomali terhadap materi yakni berdasarkan pusaka yang diberikan Buya sesaat sebelum Bahar keluar penjara sebagai berikut: (1) Selalu hormati dan bantu tetangga, (2) Selalu lindungi yang lemah dan teraniaya, (3) Senantiasa jujur dan tidak pernah mencuri, dan (4) Bersabarlah atas apa pun ujianmu, dan (5) Bersedekah, bersedekah, dan bersedekahlah. Kelima materi ‘pusaka’ dari Buya ini dijadikan dasar dalam pengembangan masyarakat Islam nonfisik. Pengembangan Masyarakat Islam secara fisik menghasilkan hal-hal sebagai berikut: (1) toko reparasi, (2) sentra wisata kuliner, (3) Rumah Makan Delima (4) jalan bagus, (5) membuka kursus keterampilan remaja, pemuda, dan dewasa, (6) Rumah Yatim, dan (7) masjid makmur.
Keywords