Jurnal Ilmu Keuangan dan Perbankan (Dec 2013)
ANALISIS PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA PT. BPR SUPRA BANDUNG
Abstract
Angka kredit bermasalah yang terjadi pada PT.BPR Supra dilihat dari perkembangan NPL nya, penulis mendapatkan perkembangan kredit bermasalah pada PT.BPR Supra mengalami penurunan dan kenaikan pada bulan juni tahun 2007 kenaikan kredit bermasalah sangat tinggi mencapai 8,65 % tetapi pada tahun 2008 kredit mengalami penurunan sebesar 2,06% pada bulan juni dan sebesar 2,73 pada bulan desember kemudian mengalami kenaikan kembali pada bulan juni tahun 2009 sebesar 1,95% dan pada bulan maret tahun 2010 sebesar 1,05%, hal ini menyebabkan keuntungan yang didapat PT.BPR Supra tidak maksimal. Populasi dalam penelitian ini adalah kegiatan penyelesaian kredit bermasalah sedangkan sampelnya adalah cara data kredit bermasalah. Penelitian ini dilakukan dengan memakai metode deskriftif, sumber datanya memakai data primer dan sekunder serta pengolahan datanya memakai data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kredit dapat disebut sebagai kredit bermasalah karena terdapat keadaan dimana debitur lalai untuk melakukan kewajibannya (wanprestasi). Akibat kredit bermasalah ini berdampak negatif terhadap bank dan pihak debitur itu sendiri. Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PT.BPR Supra Bandung terdiri dari lima upaya penyelesaian yang meliputi penggolongan kredit, identifikasi debitur bermasalah, proses penyelesaian kredit, prosedur penyelesaian kredit dan administrasi kredit. Kemudian dilanjutkan dengan langkah – langkah penanganannya. Hambatan yang dihadapi dalam upaya penyelesaian meliputi Terbatasnya tenaga kerja atau SDM, Kurangnya pembinaan atau pengetahuan tenaga kerja terhadap usaha debitur, Analisa data kadang tidak konsekuen, Kurangnya jadwal pertemuan dengan debitur, kesulitan dalam proses pencairan jaminan debitur, Adanya itikad kurang baik dari debitur.