Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment (Jan 2002)

'KONSEP SEDULUR' SEBAGAI FAKTOR PENGHALANG TERBENTUKNYA RUANG EKSKLUSIF PADA PERMUKIMAN KAUM SAMIN

  • Retno Hastijanti

Journal volume & issue
Vol. 30, no. 2

Abstract

Read online

Saminist is Saminism followers. Their culture based on the history of the Samin's rebellion against the Dutch. In 1940, The Dutch exploded Saminist cleansing. For saving their life, the Saminist then made an unwritten-agreement among them to undercover and blend in the middle of society surround, and always assumed the society as sedulur. This unwritten-agreement became their way of life and was reflected in their settlement. This research is qualitative-phenomenology research and using meaning-translation method for analyzing the exclusive space of the Saminist settlement. It had been found that sedulur concept anticipated the formed of exclusive space of Saminist settlement. Abstract in Bahasa Indonesia : Kaum Samin merupakan sekumpulan orang pengikut Saminisme. Budaya Saminisme, berlatar belakang sejarah pemberontakan Samin Surontiko melawan penjajahan Belanda (1890). Pada th.1940, Belanda melakukan 'pembersihan' Kaum Samin, sehingga jumlah mereka menyusut dan tercerai berai. Demi keselamatan mereka, Kaum Samin membuat kesepakatan tak tertulis untuk menyamar dan membaur dengan orang disekitar mereka dan selalu menganggap orang sekeliling mereka adalah sedulur. Kesepakatan tersebut tidak hanya menjadi konsep hidup mereka tetapi tercermin pula dalam permukiman mereka. Melalui penelitian kualitatif-phenomenologis dan penggunaan metoda penerjemahan makna, dilakukan analisa terhadap ruang eksklusif pada permukimannya. Dan terbukti bahwa konsep sedulur mengantisipasi terbentuknya ruang eksklusif pada permukiman kaum Samin. Kata kunci: Kaum samin, Konsep sedulur, Ruang eksklusif.

Keywords