Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Dec 2024)
Illiberal Peacebuilding dan Ekstraktivisme di Indonesia: Studi Manajemen Konflik Autoritarian terhadap Konflik Sumber Daya Alam tahun 2018-2022
Abstract
The distribution of natural resource utilization is often exploited by certain parties, where not all elements of society can enjoy the economic benefits from Indonesia's natural wealth. This study aims to analyze the influence of patronage practices on resource conflicts in Indonesia using the theoretical framework of Authoritarian Conflict Management (ACM) and land politics. The research employs a quantitative method based on secondary data obtained from the V-Dem and SNPK Indonesia databases. The independent variables in this study include discursive practices, spatial practices, and political-economic practices, while the dependent variable is the resource conflict index. Data analysis was conducted using multiple linear regression techniques with the SPSS software version 26 to ensure data validity and reliability. The results indicate that, overall, the relationship between the independent and dependent variables is statistically insignificant. This finding suggests that the Authoritarian Conflict Management theory may not be universally applicable, especially in Indonesia, which exhibits complex and diverse socio-economic and political dynamics. This study underscores the importance of considering regional factors and local characteristics in understanding resource conflicts in Indonesia. Distribusi pemanfaatan sumber daya alam seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu saja, dimana tidak semua elemen masyarakat bisa merasakan keuntungan ekonomi dari kekayaan sumber daya alam Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh praktik patronase terhadap konflik sumber daya di Indonesia dengan menggunakan kerangka teori Authoritarian Conflict Management (ACM) dan land politics. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif berbasis data sekunder yang diperoleh dari database V-Dem dan SNPK Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi praktik diskursif, praktik spasial, dan praktik ekonomi politik, sedangkan variabel dependennya adalah indeks konflik sumber daya. Proses analisis data dilakukan menggunakan teknik regresi linear berganda dengan perangkat lunak SPSS versi 26 untuk memastikan validitas dan reliabilitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, hubungan antara variabel independen dan dependen tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa teori Authoritarian Conflict Management belum tentu relevan dalam semua konteks, terutama di Indonesia yang memiliki dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang kompleks serta beragam. Penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor regional dan karakteristik lokal dalam memahami konflik sumber daya di Indonesia.
Keywords