Spizaetus (Oct 2024)

Reduksi Amonia pada Air Kolam Ikan Lele dengan menggunakan Ekoenzim dan Saccharomyces cerevisiae

  • Yasmin Sabrina Ritonga,
  • Rasyidah Rasyidah ,
  • Rizki Amelia Nasution

DOI
https://doi.org/10.55241/spibio.v5i3.446
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 3

Abstract

Read online

Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan penting di Indonesia, terutama karena ikan lele merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Praktik budidaya ikan lele tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, memberikan kontribusi dalam menyediakan protein hewani serta meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Namun, masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ikan lele adalah tingginya kadar amonia dalam perairan kolam. Amonia dalam perairan umumnya berasal dari bahan organik yang terakumulasi, dan konsentrasinya yang tinggi dapat menyebabkan kematian ikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar amonia dalam air kolam ikan lele dengan menggunakan penambahan Ekoenzim dan Saccharomyces cerevisiae. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menganalisis data secara deskriptif. Pengukuran kadar amonia dilakukan menggunakan tes kit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Saccharomyces cerevisiae pada air kolam ikan lele memiliki potensi untuk menurunkan kadar amonia (HN3). Sebelum perlakuan, kadar amonia awal mencapai 12,6 mg/l, namun setelah penambahan Saccharomyces cerevisiae, kadar amonia turun menjadi 9,6 mg/l. Dengan demikian, penelitian ini memberikan indikasi bahwa penerapan Saccharomyces cerevisiae dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengurangi kadar amonia dalam lingkungan budidaya ikan lele. Langkah-langkah berikutnya dapat mencakup penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaan Saccharomyces cerevisiae serta implementasi praktisnya dalam budidaya ikan lele secara luas di Indonesia.

Keywords