Jurnal Teknologi Pertanian (Aug 2018)

PENGARUH METODE PERENDAMAN KEDELAI (Glycine max) TERHADAP KARAKTERISTIK PEKTIN

  • Ivy Dian Puspitasari Prabowo,
  • Simon Bambang Widjanarko,
  • Sudarminto Setyo Yuwono

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2018.019.02.6
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 118 – 124

Abstract

Read online

Perendaman kedelai dapat mempengaruhi rendemen dan derajat esterifikasi dari pektin. Setiap industri tempe memiliki metode perendaman kedelai yang berbeda-beda. Air rendaman kedelai dan kulit ari kedelai merupakan produk samping dari industri tempe yang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan pektin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan metode perendaman kedelai yang terbaik untuk menghasilkan rendemen dan derajat esterifikasi pektin yang tinggi, sekaligus mengetahui kadar asam galakturonat. Pengujian dilakukan secara RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan faktor metode perendaman kedelai yaitu (1) kedelai direbus 30 menit, (2) kedelai direndam 18 jam kemudian direbus 30 menit, dan (3) kedelai direbus 30 menit kemudian direndam 18 jam. Hasil penelitian menunjukan kedelai yang direbus 30 menit kemudian direndam 18 jam merupakan perlakuan yang paling baik karena memiliki rendemen (1.12 ± 0.03%) dan derajat esterifikasi (56.33 ± 1.96%) yang paling tinggi. Pektin dari penelitian ini memiliki kadar asam galakturonat sebesar 22.45 ± 0.84%. Industri tempe dapat menerapkan penelitian ini untuk mengurangi limbah padat dan limbah cair menjadi pektin.

Keywords