Sari Pediatri (Dec 2016)

Stress Oksidatif pada Autisme

  • Ruslan Ruslan,
  • Eko Suhartono

DOI
https://doi.org/10.14238/sp7.2.2005.63-7
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 63 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang: autisme merupakan gangguan perkembangan berat dalam hal berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku yang tampak sebelum anak berusia 3 tahun. Gangguan perkembangan ini dihubungkan dengan faktor psikologi, kelainan neurobiologi, genetik, gangguan metabolik, pencernaan, keracunan logam berat dan biokimia. Tujuan: mengetahui kelainan biokimia yaitu senyawa oksigen reaktif (SOR) dan nitrogen oksida (NO) pada autisme. Peningkatan SOR dan NO diduga menyebabkan stres oksidatif yang berperan dalam neuropatologi pada autisme. Metoda: penelitian terhadap 39 anak autisme sebagai kelompok risiko dan 10 anak normal sebagai kontrol, melalui studi observasional analitik dengan metode crosssectional. Akumulasi SOR ditentukan dengan mengukur aktivitas katalase dan kadar senyawa karbonil secara spektrofotometrik. Aktivitas NO ditentukan secara tidak langsung, yakni mengukur kadar methemoglobin dalam plasma. Hasil: rerata aktifitas katalase pada autisme 0,0061±0,0013 s-1, sedangkan kontrol adalah 0,0086±0,0042 s-1. Rerata hasil pengukuran methemoglobin pada autisme adalah 30,38±15,44% sedangkan kelompok kontrol 21,73±9,66%. Kadar senyawa karbonil pada autisme adalah 0,411±337693 ìM ml-1/gr dan kontrol 0,424±265861 ìM ml-1/gr. Uji-t untuk dua rata-rata pada a=5% menyimpulkan aktivitas katalase dan kadar methemoglobin berbeda secara bermakna dibandingkan kontrol (P0,05) Kesimpulan: aktivitas katalase pada anak autisme lebih rendah dan kadar methemoglobin lebih tinggi secara bermakna dibandingkan anak normal. Meskipun demikian, keadaan tersebut belum sampai mempengaruhi kerusakan oksidatif protein. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas antioksidan endogen lainnya seperti superoksida dismutase dan glutation peroksidase serta apakah kadar senyawa antioksidan berhubungan dengan derajat gejala klinis anak autisme.

Keywords