Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil (Jan 2019)
Pengaruh sepeda motor terhadap kapasitas bagian jalinan pada perencanaan bundaran di Simpang Tujuh Ulee Kareng
Abstract
Kapasitas jalinan sangat berperan penting untuk perencanaan bundaran lalu lintas terutama pada lalu lintas campuran dengan komposisi lalu lintas didominasi kendaraan roda dua (sepeda motor). Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan simpang tak bersinyal dengan kondisi lalu lintas campuran dengan proporsi roda dua sangat tinggi. Maka, penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengaruh proporsi roda dua terhadap kapasitas bagian jalinan. Metode analisis digunakan simulasi lalu lintas dengan menggunakan simulator VISSIM 6.00-22. Lokasi penelitian dipilih Simpang Tujuh Ulee Kareng dimana berdasarkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng yang direncanakan oleh pemerintah Kota Banda Aceh dengan konstruksi Bundaran. Hasil penelitian dengan menggunakan simulator lalu lintas VISSIM 6.00-22 kapasitas bagian jalinan hanya mengalami perubahan kecil pada skenario komposisi roda dua 40% - 90%. Penurunan kapasitas bagian jalinan terjadi saat komposisi roda dua/motorcycle (MC) pada skenario 10% - 30% yang diakibatkan meningkatnya komposisi kendaraan ringan/light vehicle (LV) sehingga membuat banyaknya ruang antara (gap) kendaraan yang kosong. Panjang antrian dan tundaan yang terjadi semakin rendah saat komposisi roda dua (MC) pada skenario 40% - 90%. Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa roda dua (MC) memberikan keleluasaan pada ruang jalan sehingga arus menjadi lebih lancar. Seiring meningkatnya komposisi kendaraan ringan (LV) atau roda empat mengakibatkan ruang jalan menjadi lebih sempit. Kendaraan yang berada di jalinan cukup sulit untuk bergerak sehingga kecepatan menurun yang berdampak pada antrian kendaraan yang panjang dan menyebabkan menurunnya kapasitas bagian jalinan Bundaran.