Dinamisia (Feb 2022)

Sistem Penerangan Tenaga Surya di Bank Sampah Berkah Abadi Kelurahan Limbungan

  • David Setiawan,
  • Masnur Putra Halilintar,
  • Wati Masrul

DOI
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i1.8447
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 196 – 202

Abstract

Read online

Bank Sampah Berkah Abadi adalah bank sampah yang dikelola secara mandiri sehingga pengeluaran harus diimbangi dengan omset atau pemasukannya. Biaya listrik yang umumnya digunakan untuk sistem penerangan pada malam hari dirasa cukup besar dengan pendapatan saat ini yang menurun. Penurunan ini diakibatkan oleh perubahan kegiatan pengelolaan dari swakelola sampah menjadi bank sampah. Saat swakelola sampah, pendapatan diterima dari uang kebersihan setiap rumah warga. Selain iuran kebersihan, sampah yang diambil dipilah dan sisanya baru dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Dari iuran dan penjualan pilahan sampah, kegiatan bank sampah cukup memadai namun dengan keluarnya kebijakan pengelolaan sampah melalui perwako nomor 134 tahun 2018 maka bank sampah berkah abadi tidak lagi melakukan swakelola sampah masyarakat namun berharap dari tabungan sampah yang ditabung masyarakat. Sistem penerangan diperlukan untuk keamanan bank sampah, dimana peralatan kerja dan mesin – mesin berpeluang dicuri sehingga diperlukan penerangan yang cukup pada malam hari. Permasalahannya, biaya listrik yang cukup besar dan pemasukan yang kecil menjadi permasalahan bagi pengelola. Kegiatan pemasangan sistem penerangan bertenaga surya di Bank Sampah Berkah Abadi adalah solusi dari permasalahan mahalnya biaya listrik. Sebelum dilaksanakannya pemasangan sistem penerangan, pengelola mendapatkan pelatihan tentang pembangkit sistem tenaga surya, sistem kelistrikan secara umum dan perawatannya. Kemudian dilakukan pendampingan untuk memastikan pengelola dapat memasang sistem penerangan dengan baik dan benar. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menganalisa hasil quisioner yang diisi oleh peserta pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan hasil kegiatan, 8 lampu penerangan yang berdaya 40 watt tidak lagi dihidupkan pada malam hari dan digantikan dengan sistem penerangan bertenaga surya sehingga biaya listrik menjadi murah.

Keywords