Konversi (Apr 2016)

EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA PEMBUATAN SABUN

  • Yustinah Yustinah

DOI
https://doi.org/10.24853/konversi.5.1.25-30
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 25 – 30

Abstract

Read online

Jeruk adalah salah satu buah-buahan tropis yang banyak dihasilkan di Indonesia. Industri minuman banyak menggunakan buah jeruk sebagai bahan baku, sehingga mengakibatkan limbah yang dihasilkan jumlahnya cukup banyak, salah satunya limbah kulit jeruk. Tujuan penelitian adalah memanfaatan limbah kulit jeruk yang tidak dikonsumsi, sehingga akan meningkatkan nilai ekonomi limbah tersebut. Tahap penelitian mula-mula, kulit jeruk dipotong-potong kecil-kecil, kemudian timbang kulit jeruk sebanyak 300 gram lalu dilarutkan dalam etanol. Proses ekstraksi dilakukan dengan pengadukan konstan 500 rpm selama 3 jam dengan variabel jumlah pelarut sebanyak 300 ml, 350 ml, 400 ml, 450 ml dan 500 ml. Hasil ekstraksi kemudian disaring dengan melewatkannya pada Na2SO4 anhidrat dan filtratnya diambil. Selanjutnya,filtrat dipanaskan menggunakan vacum evaporator pada suhu 60°C sampai semua etanol menguap. Setelah diperoleh minyak atsiri, maka dilanjutkan proses pembuatan sabun dengan minyak atsiri yang didapat sebagai zat tambahan. Penelitian ini menghasilkan minyak atsiri yang optimum terdapat pada jumlah pelarut 500 ml sebanyak 2,3432 gram dan terendah pada jumlah pelarut 300 ml sebanyak 1,4145 gram. Dari analisa GC-MS didapatkan senyawa limonen yang terdapat dalam minyak atsiri pada waktu 7,01 menit dengan persen area sebesar 96,79%. Hasil pengujian hedonik terhadap tekstur dan aroma sabun yang sudah ditambah minyak atsiri dapat diterima oleh para panelis. Kata kunci: etanol, kulit jeruk, minyak atsiri, sabun