Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (May 2021)
Literasi Perdamaian Melalui “Teologi Al-Hujurat” Pada Aktivis Muhammadiyah Kadirojo Palbapang Bantul Yogyaarta
Abstract
Artikel ini menjelaskan tentang pendidikan perdamaian untuk aktivis Muhamamdiyah di Desa Palbapang, Bantul dalam menghadapi tantangan dan dinamika politik keagamaan di masyarakat guna membangun harmoni sosial di masyarakat. Pendidikan perdamaian merupakan proses dari internalisasi nilai perdamaian untuk mengubah struktur sikap dan perilaku melalui pemberian pengetahuan dan nilai baru perdamaian. Pendidikan perdamaian mempergunakan model pendidikan andragogy melalui “Teologi Al-Hujurat”. Pendidikan literasi ditempuh melalui sejumlah tahap seperti pre test, intervensi dan post test. Hasil dari intervensi “Teologi Al-Hujurat”terhadap partisipan menunjukan bahwa pengalaman terstruktur dalam memahami pesan dalam surat Al-Hujurat mempengaruhi terhadap pilihan gaya berkonflik dan berdamai dari partisipan. Pendidikan perdamaian melalui teologi al-Hujurat mampu memobilisasi aspek kolektivitas kelompok untuk mendorong pilihan membangun perdamaian menjadi lebih terstruktur, dan mengedepankan prinsip moderasi. Kata kunci: muhammadiyah; pendidikan perdamaian; teologi al-hujurat. Peace Literacy through “Al-Hujurat Teology” to Muhammadiyah Activist in Kadirojo, Palbapang Bantul Yogyakarta ABSTRACT This article explains peace education for Muhamamdiyah activists in Palbapang Bantul in facing the challenges and dynamics of religious politics in the community in order to build sosial harmony in the community. Peace education is a process of internalizing the value of peace to change the structure of attitudes and behavior through the provision of new knowledge and values for peace. Peace education uses the andragogy education model through al-Hujurat theology. Literacy education is pursued through a number of stages such as pre-test, intervention and post-test. The results of the "al-Hujurat theology " intervention on participants showed that structured experience in deepening the message of al-Hujurat affected the choice of conflict and peace style of the participants. Peace education which mobilizes aspects of group collectivity is able to encourage the choice of building peace to be more structured, and put forward the principle of moderation. Keywords: al-Hujurat theolog; Muhammadiya; peace education.
Keywords