Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Sep 2017)

ANATOMI DAN KUALITAS SERAT LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL DARI LENGKONG, SUKABUMI

  • Krisdianto Krisdianto

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.2006.24.3.201-218
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 3
pp. 201 – 218

Abstract

Read online

Sumber bahan baku alternatif untuk industri perkayuan nasional saat ini dan masa yang akan datang berasal dari hutan tanaman dan pemanfaatan jenis kayu kurang dikenal. Dalam pemanfaatan kayu kurang dikenal diperlukan informasi struktur anatomi dan kualitas seratnya untuk keperluan pengenalan jenis dan pemanfaatannya. Untuk keperluan identifikasi, ciri utama dari kelima jenis tersebut adalah : 1. Kayu ki hantap (Sterculia oblongata R.Br.) berwarna kuning keabu-abuan, corak bergaris, dengan lin gkaran tumbuh jelas oleh parenkim pita. Parenkim bentuk sayap, dan difus berkelompok, jari-jari 2 ukuran. 2. Kayu ki kuya (Ficus vasculosa Wall. ex Miq.) berwarna kuning cerah, lingkaran tumbuh jelas oleh parenkim pita. Parenkim pita tebal membentuk corak garis-garis putih pada produk kayunya. 3. Kayu ki lubang (Calophyllum grandiflorum J.J.S.) berwarna coklat kemerahan dan termasuk dalam kelompok kayu perdagangan bintangur. Pembuluh kayu ki lubang bersusun dalam kelompok radial atau diagonal dan parenkim pita memanjang yang kadang terputus. 4. Kayu ki bancet (Turpinia sphaerocarpa Hassk.) berwarna kekuningan, agak lunak. Lingkaran tumbuh kayu ki bancet kurang jelas, pembuluhnya agak banyak dan berukuran agak kecil, jari-jari 2 macam ukuran. 5. Kayu ki bulu (Gironniera subaequalis Planch.) berwarna kuning keputihan dan agak keras. Lingkaran tumbuhnya jelas oleh adanya parenkim pita tipis dan perbedaan ketebalan dinding selnya, jari-jari 2 ukuran. Serat kelima jenis kayu termasuk dalam kelas kualitas I sebagai bahan baku pulp untuk kertas.

Keywords