Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (Feb 2021)

SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS’ IDEAS ON THE ISLAMIZATION OF KNOWLEDGE AND ITS RELEVANCE WITH ISLAMIC EDUCATION IN INDONESIA

  • Muhammad Kosim,
  • Martin Kustati,
  • Murkilim Murkilim

DOI
https://doi.org/10.30821/miqot.v44i2.724
Journal volume & issue
Vol. 44, no. 2
pp. 250 – 267

Abstract

Read online

Abstract: This article discusses on Syed Muhammad Naquib al-Attas’s thoughts on the Islamization of Knowledge and analyzes its relevance to the development of Islamic education in Indonesia. A library research was employed by collecting relevant papers and writings. To interpret literatures, a hermeneutic approach was used where the data taken from content analysis. The study showed that the main thought of Naquib al-Attas was that all knowledge comes from Allah SWT. Meanwhile, the development of Western science tends to be secular. The Islamization of knowledge must be carried out in the Islamic education system by releasing knowledge from various interpretations based on secular ideology, meanings and expressions. The idea has relevance to the development of Islamic education as an effort to overcome the dichotomy paradigm of science in Indonesia.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk menguraikan pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan lalu menganalisis relevansinya dengan pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah library research dengan mengumpulkan karya tulis yang relevan untuk mencapai tujuan penelitian di atas. Untuk memahami, menafsirkan dan memaknai literatur teks, digunakan pendekatan hermeneutik. Sedangkan pengolahan dan penganalisaan semua data, digunakan metode content analysis. Artikel ini menemukan bahwa pemikiran utama Naquib al-Attas adalah semua ilmu berasal dari Allah SWT. Namun perkembangan ilmu pengetahuan Barat cenderung sekuler dan bebas nilai. Islamisasi ilmu pengetahuan mesti dilakukan dalam sistem pendidikan Islam dengan cara melepaskan ilmu pengetahuan dari berbagai interpretasi yang didasarkan pada ideologi, makna, dan ungkapan yang bersifat sekuler. Gagasan ini memiliki relevansi dengan perkembangan pendidikan Islam dalam upaya mengatasi paradigma dikotomi ilmu di Indonesia. Keywords: Islamization of knowledge, al-Attas, Indonesia’s Islamic education

Keywords