Sari Pediatri (Dec 2022)

Karakteristik Pasien yang Dirawat di Unit Gawat Darurat Anak Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar

  • Dyah Kanya Wati,
  • Ida Bagus Suparyatha,
  • I Nyoman Budi Hartawan,
  • Khema Metta Wijaya

DOI
https://doi.org/10.14238/sp24.4.2022.222-31
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 4
pp. 222 – 31

Abstract

Read online

Latar belakang. Jumlah pasien anak yang berkunjung ke ruang gawat darurat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Studi mengenai analisis data pelayanan gawat darurat penderita anak dengan kegawatan medik dari aspek lama tunggu dan kematian pasien di IGD masih terbatas. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik dan luaran, serta gambaran epidemiologi dari penderita anak dengan kegawatdaruratan medik yang datang ke IGD anak RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif retrospektif dengan data dari rekam medis pasien anak yang dirawat di IGD RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah pada periode Februari – Juli 2022 menggunakan metode konsekutif sampling. Analisis deksriptif dilakukan dengan program SPSS. Hasil. Total jumlah sampel yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah 867 sampel. Karakteristik dasar pasien anak yang berkunjung ke ruang gawat darurat adalah mayoritas berjenis kelamin laki – laki, berusia 1 – 5 tahun, memiliki status gizi normal, skor pSOFA < 8 (99,7%), kematian dalam 24 jam terjadi pada 1,3% dan lama waktu tunggu pasien di triase setelah diagnosis ditegakkan adalah segera (90,2%). Keluhan utama yang paling sering dijumpai adalah ganggun sistem pernapasan, febris, dan gangguan sistem pencernaan. Diagnosis terbanyak adalah infeksi COVID-19 (10,4%) dan leukemia (10,3%). Kesimpulan. Infeksi COVID-19 masih merupakan diagnosis tersering di IGD, walaupun begitu pasien dengan keganasan (terutama leukemia) memiliki prevalensi yang cukup besar dibandingkan penyakit lainnya pada pasien pediatri yang memerlukan perawatan di IGD. Mayoritas pasien yang datang ke IGD anak RSUP Prof Ngoerah memiliki tingkat keparahan penyakit yang rendah berdasarkan pSOFA dan lama tunggu yang pendek setelah diagnosis ditegakkan. Kematian dalam 24 jam hanya terjadi pada sebagian kecil pasien.

Keywords