Amerta Nutrition (Mar 2024)

ANALYSIS OF VITAMIN D LEVELS & COMPLETENESS OF COVID-19 VACCINE WITH RECURRENT COVID-19 INFECTIONS

  • Siti Nurjanah,
  • Dessy Hermawan,
  • Nurul Aryastuti,
  • Nova Muhani,
  • Prima Dian Furqoni,
  • Lolita Sary,
  • Slamet Widodo

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v8i1.2024.33-39
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1
pp. 33 – 39

Abstract

Read online

Latar Belakang: Pandemi covid-19 mulai tampak terkendali, namun korban jiwa masih terus bertambah. Data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, hingga September 2022 ini, di Indonesia telah lebih 150 ribu jiwa orang meninggal akibat penyakit ini. Akhir-akhir ini, ada penelitian yang melaporkan bahwa terdapat hubungan antara kadar vitamin D di dalam darah dengan sistem imunitas. Tujuan: adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar vitamin D dalam darah dengan terjadinya infeksi covid-19 berulang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectinal yang mencoba mengkaji hubungan antara kadar vitamin D darah, status kelengkapan vaksin, kepatuhan akan protocol kesehatan, usia dan jenis kelamin dengan terjadinya infeksi covid-19 berulang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen di Universitas Malahayati (Unmal) Bandar Lampung yang bersedia secara sukarela menjadi subyek penelitian ini yang berjumlah 62 orang. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling: consecutive sampling, dengan kriteria inklusinya adalah yang pernah terinfeksi covid-19 pada tahun 2022 ini, sehingga didapatkan 47 orang sampel yang mememenuhi kriteria tersebut. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status kelengkapan vaksin covid-19 (p-value: 0,001) dengan OR 8,24 dan kadar vitamin D dalam darah (p-value: 0,007) dengan nilai OR 8,47. Kesimpulan: Semakin tidak lengkap vaksin covid-19 nya dan semakin rendah kadar vitamin D dalam darah, maka akan semakin besar potensi untuk mengalami infeksi covid-19 berulang.

Keywords