Jurnal Agrotek Tropika (Aug 2022)

ISOLASI DAN UJI KEMAMPUAN BAKTERI PELARUT KALIUM DARI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM IRIGASI SUBAK

  • Desak Ketut Tristiana Sukmadewi,
  • Ni Made Ayu Suardani Singapurwa,
  • I Putu Candra

DOI
https://doi.org/10.23960/jat.v10i3.5450
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 3
pp. 413 – 419

Abstract

Read online

Pemenuhan kebutuhan air yang optimal pada tanah sawah dengan sistem irigasi Subak akan mempengaruhi sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Salah satu komponen biologi tanah yang akan dipengaruhi adalah populasi mikrob yang ada di dalam tanah. Mikrob dalam tanah yang memiliki banyak peranan penting diantaranya adalah melarutkan kalium (K), sehingga meningkatkan ketersediaan K-tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan menguji kemampuan bakteri pelarut K dari tanah sawah dengan sistem irigasi subak. Sampel tanah yang diisolasi berasal dari Subak Sembung dan Subak Mambal. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling hasil komposit masing-masing dari 5 titik sampling pada kedalaman 0-10 cm. Isolasi bakteri menggunakan metode spread plate dan penghitungan jumlah mikrob dilakukan menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Bakteri hasil isolasi yang telah dimurnikan dengan metode empat kuadran diuji kemampuannya dalam melarutkan K pada media Alexandrov cair. Pengukuran K terlarut dilakukan menggunakan atomic absorption spectroscopy. Populasi bakteri pelarut K menunjukkan hasil lebih tinggi pada lokasi sampling di Subak Sembung (5,72 x 105 CFU/g) dibandingkan Subak Mambal (4,23 x 105 CFU/g). Berdasarkan hasil isolasi dan seleksi awal bakteri pelarut K didapatkan empat isolat yang mampu melarutkan K lebih tinggi dan berbeda nyata dari kontrol berdasarkan uji Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5%. Keempat isolat tersebut adalah AlP6, AlP10, AlJ1 dan PKP4. Kemampuan masing-masing isolat dalam melarutkan K adalah AlP10 15,46 ppm, AlP6 12,40 ppm, PKP4 14,32 ppm, dan AlJ1 12,58 ppm. Hasil tertinggi ditunjukkan oleh isolate AlP10 dari Subak Mambal yang mampu melarutkan kalium 2 kali lipat dibandingkan dengan kontrol.

Keywords