Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Mar 2024)

Melampaui Batas Tradisi: Kritik Teks terhadap Ayat-ayat Tambahan dalam Perjanjian Baru

  • Aldorio Flavius Lele

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v8i2.1161
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 699 – 717

Abstract

Read online

Abstract. This research discusses the urgency of textual criticism in New Testament exegesis, highlighting the problem of incorrect copying, whether intentional or not, as well as dealing with theological doubts, especially regarding additional verses in several New Testament manuscripts. Using textual criticism methods, this research analyzed several controversial verses, such as Mark 16:9-20; John 5:3b-4; 7:53-8:11; 1 John 5:7b-8a; Matthew 6:13b; 17:21; 18:11. Research result showed that most of these additional verses are not found in reliable ancient manuscripts, raising doubts about their authenticity. Even though they have historical and traditional value, researchers emphasize that these additional verses are not part of God's true word and should not be considered as a guide to faith and behavior. Abstrak. Penelitian ini membahas urgensi kritik teks dalam eksegesis Perjanjian Baru, menyoroti masalah penyalinan yang salah, baik disengaja maupun tidak, serta menghadapi keraguan teologi terutama terkait ayat-ayat tambahan dalam beberapa naskah Perjanjian Baru. Melalui metode kritik tekstual, penelitian ini menganalisis beberapa ayat kontroversial, di antaranya Markus 16:9-20; Yohanes 5:3b-4; 7:53-8:11; 1 Yohanes 5:7b-8a; Matius 6:13b; 17:21; 18:11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ayat-ayat tambahan ini tidak ditemukan dalam naskah-naskah kuno terpercaya, menimbulkan keraguan akan keasliannya. Meskipun memiliki nilai historis dan nilai tradisi, peneliti menegaskan bahwa ayat-ayat tambahan ini bukan bagian dari firman Tuhan yang sejati dan tidak boleh dianggap sebagai pegangan iman dan perilaku.

Keywords