NERS Jurnal Keperawatan (Apr 2023)

Gangguan Menstruasi Menyebabkan Peningkatan Stres Akademik pada Mahasiswa

  • Jehan Puspasari,
  • Veronica Yeni Rahmawati,
  • Dian Fitria

DOI
https://doi.org/10.25077/njk.19.1.20-26.2023
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 1
pp. 20 – 26

Abstract

Read online

ABSTRACT Adolescence is a period of development towards adulthood with all the changes that occur both physiologically and psychologically. In adolescent girls physiologically will experience menstruation. Adolescents have a tendency to experience menstrual disorders, and one of the factors is academic stress. This research used cross sectional method with total sampling. The results of univariate analysis showed that the average age of menarche was 12 years, the average BMI was 20.50, good nutritional status was 66.7%, students did not experience menstrual disorders by 84.4% and the academic stress level of students was 80.9%. The results of the bivariate analysis showed a correlation coefficient of 0.635, with a p-value of 0.001 which means the higher the menstrual disorder, the higher the academic stress on students. These findings can be used to develop health promotion related to reproductive health in adolescent girls so as to reduce stress levels in students. Keywords: academic stress, adolescent, menstrual disorders ABSTRAK Remaja merupakan masa perkembangan menuju dewasa dengan segala perubahan-perubahan yang terjadi baik secara fisiologis maupun psikologis. Pada remaja perempuan secara fisiologis akan mengalami menstruasi. Remaja memiliki kecenderungan mengalami gangguan menstruasi, dan salah satu faktornya adalah stress akademik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan total sampling. Hasil analisis univariat didapatkan rerata usia menarche adalah 12 tahun, rerata BMI 20,50, status nutrisi baik sebesar 66,7%, mahasiswa tidak mengalami gangguan menstruasi sebesar 84,4% dan tingkat stress akademik mahasiswa sebesar 80,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,635, dengan p-value 0,001 yang berarti semakin tinggi gangguan menstruasi maka semakin tinggi stress akademik pada mahasiswa. Hasil temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan promosi kesehatan terkait kesehatan reproduksi pada remaja perempuan sehingga dapat mengurangi tingkat stress pada mahasiswa. Kata kunci: gangguan menstruasi, remaja, stress akademik