Amerta Nutrition (Dec 2022)

Pengaruh Metode Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja secara WFH terhadap Status Gizi Bayi Masa Pandemi COVID-19

  • Adi Iskandar,
  • Megah Stefani

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v6i1SP.2022.226-234
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1SP
pp. 226 – 234

Abstract

Read online

Latar Belakang: Status gizi pada anak sangat dipengaruhi oleh asupan dan kecukupan gizi saat periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif sangat berperan dalam mempertahankan status gizi normal bayi pada masa 1000 HPK. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi terhadap pemilihan metode menyusui pada ibu bekerja Work From Home (WFH) Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain studi potong lintang (cross-sectional study). Subjek penelitian adalah ibu yang memberikan ASI eksklusif di masa pandemi covid-19 terpilih yaitu saat berlangsungnya PSBB dan/atau PPKM level 3-4 yaitu dari bulan April 2020 sampai dengan Oktober 2021. Subjek sebelum pandemi bekerja secara normal dan formal yaitu 8 jam/hari (office hour) dan saat pandemi terpilih Ibu bekerja dengan skema WFH. Subjek berjumlah 27 orang dan dibagi menjadi kelompok direct breasttfeeding (DBF) dan mixed feeding (MF) yang dipilih secara purposive sampling. penelitian berbasis temu online yaitu dengan menggunakan platform digital yaitu Whatsapp dan Zoom. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara metode menyusui dengan indeks pertumbuhan berat badan menurut tinggi atau panjang badan (BB/TB atau BB/PB) (P=0,031; R=-0,417) dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) (P=0,044; R=-0,391), selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelompok DBF dengan MF pada indeks pertumbuhan BB/TB atau BB/PB (P=0,031) dan IMT/U (P=0,044) dengan rata-rata status gizi MF pada indeks BB/TB atau BB/PB 0,490±0,970 SD (berisiko gizi lebih) dan IMT/U 0,527±1,093 SD (berisiko gizi lebih). Kesimpulan: Metode pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan dengan peningkatan berat badan bayi dan terdapat perbedaan signifikan antara metode pemberian ASI DBF dan MF dengan MF cenderung berisiko gizi lebih. Ibu yang bekerja WFH disarankan untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif khususnya dengan metode pemberian ASI DBF. Selain itu, peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi advokasi terhadap rancangan peraturan pemerintah terkait cuti melahirkan selama 6 bulan untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif terhadap bayi.

Keywords