Amerta Nutrition (Jun 2024)

Hubungan Jenis Kontrasepsi dengan Status Gizi dan Asupan Makronutrien pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Tebet

  • Lusiani Arfini,
  • Yessi Crosita Octaria,
  • Aimmatul Fauziyah,
  • Dian Luthfiana Sufyan

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v8i2.2024.171-179
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 171 – 179

Abstract

Read online

Latar belakang: Prevalensi obesitas pada perempuan dewasa secara konsisten lebih tinggi dibandingkan laki-laki, pada tahun 2018 angkanya masing-masing sebesar 44,4% dan 26,6%. Ditemukan bukti yang bertentangan tentang efek kontrasepsi hormonal pada penambahan berat badan perempuan. Sedangkan di Indonesia, kontrasepsi hormonal merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak diminati. Tujuan: Menganalisis hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan konsumsi makronutrien dan status gizi. Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 106 wanita tidak hamil berusia 20-45 tahun. Responden direkrut dengan menggunakan metode consecutive sampling. Responden dikelompokkan menjadi pengguna metode kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan regresi linier berganda Hasil: Sebagian besar responden (59,5%) menggunakan kontrasepsi hormonal dan sisanya (40,5%) menggunakan kontrasepsi non hormonal. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara kontrasepsi hormonal dengan IMT (p=0,081), lingkar pinggang (p=0,789), dan asupan makronutrien (p energi=0,0675; protein=0,758; lemak= 0,156; karbohidrat=0,23). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara lama pemakaian kontrasepsi dengan IMT (p=0,163 dan 0,248) atau lingkar pinggang (p=0,282 dan 0,066) baik pada pengguna maupun bukan pengguna kontrasepsi hormonal. Model regresi linier menunjukkan bahwa hanya asupan lemak dan karbohidrat yang berkontribusi signifikan terhadap lingkar pinggang (adjusted R2 model adalah 0,244, F 12,3, Sig 0,000) dan IMT (adjusted R2 model adalah 0,206, F 7,8, Sig 0,000). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan IMT, lingkar pinggang, dan asupan zat gizi makro tetapi asupan lemak dan karbohidrat berkontribusi signifikan terhadap lingkar pinggang dan IMT. Dengan demikian, pendidikan gizi lebih penting daripada beralih jenis kontrasepsi. Kata kunci: asupan makronutrien, Indeks Massa Tubuh, kontrasepsi, lingkar perut

Keywords