Jurnal Nusantara Medika (Oct 2022)
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TEKNIK MARMET DAN TEKNIK BREASTPUM TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU MENYUSUI
Abstract
Pemberian ASI secara Eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi sampai dengan 6 bulan yang bersifat alamiah karena ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal, tapi terkadang dalam prosesnya banyak hambatan ibu dalam memberikan ASI secara ekslusif salah satunya adalah hambatan produksi ASI. Alternative yang dapat dilakukan adalah memerah atau memompa ASI selama 10 – 20 menit hingga bayi dapat menyusu dan teknik marmet. Dari survey pendahuluan yang di lakukan di TPMB NY “K” Ngampel Kota Kediri dari 10 ibu menyusui tersebut, didapatkan 7 (70%) ibu memerah ASI dengan menggunakan metode breastpump, 3 (30%) ibu memerah dengan marmet. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan efektifitas Teknik Marmet dan Breastpump pada pengeluaran ASI pada ibu menyusui. Rancangan pada penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimen dengan populasi adalah ibu menyusui yang memiliki bayi hari 1-3 bulan berjumlah 22 ibu menyusui, dan sampel sebanyak 20 ibu menyusui 10 ibu menyusui dilakukan teknik marmet dan 10 ibu menyusui dilakukan teknik breastpump, pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Puprosive Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, kemudian dianalisi menggunakan uji Mann – Whitney. Berdasarkan hasil penelitian pengeluaran ASI dengan teknik marmet 87,5% efektif dan pengeluaran ASI dengan menggunakan teknik breastpump 75% efektif, dan berdasarkan hasil uji data dengan menggunakan analisis Man Whitney didapatkan P-Value 0,003 (α=0,05) sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya adanya perbedaan efektifitas teknik marmet dan breastpump pada pengeluaran ASI pada ibu menyusui. Hal ini dimungkinkan karena dengan teknik marmet terdapat kombinasi memerah dan memijat payudara sehingga dapat merangsang mammary alveoli untuk memproduksi ASI. Berdasarkan hasil penelitian teknik murmet dapat dijadikan alternative dalam meningkatkan ASI pada ibu menyusui.