Jurnal Psikologi Perseptual (Jul 2021)
Self-Disclosure Sifat Independen Anak Tunggal pada Keluarga Broken Home
Abstract
Broken home merupakan suatu fenomena dalam kehidupan sosial yang terjadi pada konflik keluarga yang dapat berakibat pada proses perkembangan kepribadian anak. Dalam perkembangan anak keluarga menjadi pilar dalam menentukan sifat kepribadian di masa dewasa. Adanya konflik di dalam keluarga yang berakibat pada broken home maka seorang anak memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang orang tuanya masih utuh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif wawancara terstruktur melalui pengungkapan pada latar belakang anak korban broken home yang berjumlah lima responden. Hasil temuan mengungkapkan bahwa anak korban broken home berharap untuk bisa lebih hidup mandiri, dengan adanya sikap untuk lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain atau yang dianggapnya nyaman serta kegiatan di luar rumah daripada kepada kedua orangtua atau salah satu dari orang tua mereka.
Keywords