Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Jun 2019)

Pendampingan Partisipatori dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Tunagrahita

  • Kapit Tatak Aprianto,
  • Ach. Rasyad,
  • Zulkarnain Zulkarnain

DOI
https://doi.org/10.17977/jptpp.v4i6.12528
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 6
pp. 795 – 802

Abstract

Read online

Abstract: This research aims to describe community participatory accompaniment for mental retardation community implemented by Pokmas Karanpatihan Bangkit. The research are using qualitative approachs and case studies. This research approach was interactive model analysis. The research results are: Participatory accompaniment in Karangpatihan village was conducted by involving the community. In the estamblishment of Pokmas Karangpatihan Bangkit by involving eight communities Karangpatihan village as assessor such as Karang Taruna and community local point, closed family of mental retardation community. Participatory accompaniment was conducted to improve the ability throughout the catfish cultivation training, and goats, the training to make some handicraft such as doormat and batik Ciprat. The accompaniment has impacted Karangpatihan village which commonly named as an idiot community. Furthermore, it has impacted to community economics as well as to their daily life. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pendampingan partisipatori masyarakat untuk masyarakat tunagrahita yang dilakukan oleh Lembaga Pokmas Karanpatihan Bangkit. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan studi kasus. Penelitian ini menggunakan analisis Interactive Model. Hasil analisis data tersebut, diperoleh simpulan hasil temuan penelitian, yaitu pendampingan partisipatori di desa Karangpatihan dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Dalam pembentukan Pokmas Karangpatihan Bangkit dengan melibatkan delapan masyarakat desa karangpatihan sebagai pendamping, seperti karangtaruna, dan tokoh masyarakat, keluarga terdekat masyarakat tunagrahita. Pendampingan partisipatori dalam meningkatkan kemampuan melalui pelatihan-pelatihan budidaya ayam, lele, dan kambing, serta pelatihan-pelatihan pembuatan kerajinan berupa keset dan batik ciprat. Hasil dari pendampingan partisipatori masyarakat tunagrahita adalah kerajinan keset dan batik ciprat. Pendampingan juga berdampak pada sebutan desa Karangpatihan yang dikenal dengan kampung idiot. Selain itu, berdampak pada ekonomi dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Keywords