Pubawidya: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi (Jun 2014)

GUDANG-GUDANG DI KARAWANG: KELETAKAN DAN FUNGSINYA DALAM SEJARAH PERNIAGAAN MASA HINDIA BELANDA The Storehouses In Karawang: Location and Functions On Commerce History in The Netherlands Indie Period

  • Libra Hari Inagurasi

DOI
https://doi.org/10.24164/pw.v3i1.4
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1
pp. 41 – 52

Abstract

Read online

Abstract This paper attempts to discuss the existence of ancient colonial storehouses in Karawang, which has not been written yet. The storehouse topic in this paper is associated with a local commercial context, which took place in Karawang area and its surrounding areas in the end of the period of the Dutch East Indies. Through this paper, it is successfully revealed that there were two ancient storehouses of past Dutch East Indies in the late 19th century to early 20th century AD. The storehouses are located in Cilamaya and Tanjungbungin. These two storehouses are located on the bank of the Ci Tarum, the trade lane between Tanjungbungin to Batavia, and in Cilamaya station, the trade lane between Cilamaya with Cikampek. The types of essential commodities distributed are for example salt, rice, fish, timber, and lime. The storehouse serves as a storage place for salt, rice, which will be distributed from the Java Sea toward Tanjungbungin, and from Cilamaya to Cikampek. Salt and rice are the kinds of essential commodities for everyday consumption needs. The writing with the storehouse theme in Karawang was completed after going through the stages of the literary search, a description of the old storehouse data, and synthesis of archaeological data with written sources. Keywords: storehouse, local commerce commodities, Karawang, Nederland Indies Abstrak Tulisan ini mencoba membahas keberadaan gudang-gudang kuna kolonial di Karawang, yang selama ini belum banyak ditulis. Topik gudang dalam tulisan ini dikaitkan dengan konteks perniagaan lokal, yang berlangsung di wilayah Karawang dengan daerah sekitarnya pada periode akhir Hindia Belanda. Melalui tulisan ini berhasil diungkapkan dua buah gudang kuna dari masa Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, yakni gudang di Tanjungbungin dan gudang di Cilamaya. Letak dua buah gudang berada di tepi Ci Tarum, jalur perniagaan antara Tanjungbungin dengan Batavia, dan berada stasiun kereta Cilamaya jalur perniagaan antara Cilamaya dengan Cikampek. Jenis-jenis komoditas penting yang didistribusikan, misalnya, garam, padi, ikan, kayu, dan kapur. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan garam, padi, yang didistribusikan dari Laut Jawa menuju ke Tanjungbungin, dan dari Cilamaya ke Cikampek. Garam dan padi merupakan jenis-jenis komoditas penting untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Tulisan bertema gudang di Karawang ini berhasil diselesaikan setelah melalui tahap-tahap penelusuran literatur, deskripsi data gudang kuna, dan sintesa antara data arkeologi dengan sumber tertulis. Kata kunci: gudang, komoditas perniagaan lokal, Karawang, Hindia Belanda.