Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Oct 2023)

Tenun sebagai Media Terapi dalam Konseling Pastoral bagi Perempuan Korban Kekerasan di Sumba

  • Asnath Niwa Natar

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.1221
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1
pp. 437 – 457

Abstract

Read online

Abstract. Sumbanese women often experience silencing in their lives so that they are unable to speak out including on the violence they experience. This silencing also occurs in the field of pastoral care, because it has been going on for long, causes women to be unable to speak up and tell their problems, even when given the opportunity to speak once. It is, therefore, necessary to think of creative ways, other than verbal conversation, to encourage women, especially those who have experienced violence, to tell their stories using cultural elements that are around them and that they live with on a daily live, namely woven fabric. Woven fabric is one example of the use of art as a medium in pastoral counseling. For this reason, a description and analysis of art therapy and Sumba woven fabric from a feminist perspective was carried out. The results of the analysis showed that art therapy through Sumbanese woven cloth can encourage the involvement (emancipation) of women victims of violence in efforts to discover and heal themselves. Abstrak. Perempuan Sumba sering mengalami pembungkaman dalam kehidupan mereka sehingga mereka tidak mampu bersuara termasuk atas kekerasan yang mereka alami. Pembungkaman ini juga terjadi dalam bidang pendampingan pastoral, yang karena sudah terlalu lama berlangsung, menyebabkan kaum perempuan tidak mampu untuk berbicara dan menceritakan masalah mereka, bahkan ketika diberi kesempatan bicara sekali pun. Karena itu perlu dipikirkan cara-cara kreatif, selain bentuk percakapan verbal, untuk mendorong kaum perempuan, secara khusus mereka yang mengalami kekerasan untuk bercerita dengan menggunakan unsur budaya yang ada di sekitar mereka dan yang mereka hidupi sehari-hari, yaitu kain tenun. Kain tenun menjadi salah satu contoh penggunaan seni sebagai media dalam konseling pastoral. Untuk itu akan dilakukan deskripsi dan analisis tentang terapi seni dan kain tenun Sumba dari perpektif feminis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terapi seni melalui kain tenun Sumba dapat mendorong keterlibatan (emansipasi) perempuan korban kekerasan dalam upaya penemuan dan penyembuhan dirinya.

Keywords