Jurnal Pengabdian Multidisiplin (Feb 2024)
Pendampingan Santri Dalam Budidaya Magot Di Provinsi Lampung: Meningkatkan Kemandirian Pondok Pesantren Melalui Ekonomi Circular
Abstract
Program kemandirian pesantren adalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan para santri pondok pesantren dalam mengelola sumber daya, memperoleh pendapatan mandiri, dan mengurangi ketergantungan pada pihak eksternal, Tujuan utama dari program ini adalah agar pesantren dapat mandiri secara finansial dan dapat melaksanakan fungsi pendidikan dan sosialnya dengan lebih efektif. Adapun cara atau strategi dalam meningkatkan kemandirian pesantren ialah menggunakan ekonomi sirkular yaitu suatu pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan sumber daya dan limbah melalui pengoptimalan penggunaan sumber daya, daur ulang bahan, dan penggunaan produk yang tahan lama. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang berkelanjutan, di mana limbah diubah menjadi sumber daya dan dimanfaatkan kembali dalam siklus produksi. Dalam Pengabdian Masyarakat ini fasilitator lakukan dengan menggunakan pendekatan ABCD atau Asset-Based Community Development dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam program budidaya maggot di pondok pesantren. Berikut adalah metodologi yang dapat diikuti dalam pengabdian ABCD untuk budidaya maggot: Pertama Pengenalan dan pemahaman: dimulai dengan memperkenalkan konsep budidaya maggot kepada santri pondok pesantren dengan memberikan Berikan penjelasan tentang manfaat dan potensi bisnis budidaya maggot serta cara melibatkan masyarakat dalam program ini. Mendorong santri untuk berbagi pengalaman yang mereka miliki terkait dengan lingkungan, pertanian, atau peternakan yang dapat mendukung budidaya maggot. Pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator terhadap santri Pondok Pesantren Wali Songo dalam budidaya magot di Provinsi Lampung menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kemandirian, menerapkan prinsip ekonomi circular, dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ini merupakan langkah progresif menuju pembangunan berkelanjutan yang harmonis antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, Praktik budidaya magot memungkinkan santri pondok pesantren untuk mengimplementasikan prinsip ekonomi circular dengan mengubah limbah organik menjadi produk bernilai tambah, yaitu pakan ternak berkualitas tinggi.